Thursday, October 19, 2006

Nobel Peace Prize

Yunus is kissed by his daughter Dina after receiving the news that he won the award on FridayPemenang Nobel Perdamaian kali ini adalah seorang banker dan pakar ekonomi dari Bangladesh bernama Muhammad Yunus Ph.D. (June 28 1940). Ia adalah pendiri Grameen Bank (Dalam bahasa Bangladesh "Grameen" juga berarti dusun atau pedesaan). Yunus juga merupakan pelopor "Microcredit" yaitu pinjaman lunak kepada pengusaha kecil yang tidak mungkin mendapatkan pinjaman di bank-bank besar, hal ini dikarenakan Microcredit tidak memerlukan surat jaminan. Para peminjam hanya diwajibkan untuk membuat satu kelompok kecil yang terdiri dari lima orang. 2 orang dalam kelompok itu diberikan pinjaman sekitar $200, dan 3 orang lainnya baru akan mendapatkan pinjaman setelah 2 orang peminjam pertama melunasi semua pinjamannya. Metode ini memberi semangat untuk pekerja kecil untuk belajar bertanggung jawab. Hasilnya sungguh mengagumkan, 99% peminjam berhasil melunasi utangnya sesuai deadline.

Mungkin timbul pertanyaan "Apa hubungannya seorang ekonom pencetus Microcredit dengan perdamaian? Hingga bisa menjadi pemenang Nobel Perdamaian?"... Okay kita flashback pada Tahun 1974. Microcredit ini muncul setelah dalam suatu perbincangan tentang penghasilan pekerjaan dengan salah seorang wanita desa pengerajin anyaman kursi berumur 21th dan telah memiliki 3 orang anak, ibu muda itu bernama Sufia Begum. Sufia menjawab bahwa ia mendapat pinjaman sebesar 5 taka (9 cents)dari tengkulak untuk setiap potong bambu yang digunakan sebagai bahan dasar kursi yang akan dia anyam. Dan ia hanya mendapatkan 2 cents dari total pinjaman. "Saya berkata dalam hati, Oh Tuhan. Demi 5 taka dia menjadi seorang budak", ujar Yunus dalam suatu interview pers pada tahun 2004.
"Saya tidak habis mengerti, mengapa dia menjadi semelarat itu pada saat yang sama dia bahkan bisa menghasilkan sesuatu yang Indah (kursi anyaman bambu)" lanjutnya lagi.
Hari berikutnya ia dan mahasiswanya melakukan survey kepada pekerja wanita didusun Jobra, dan total utang semua pekerja wanita di desa itu berutang 865 taka ($27). "Saya tidak tahan lagi, saya meberi mereka $27, dan berkata bahwa mereka bebas sekarang!" katanya, dan mereka dapat mengembalikannya kapan saja mereka bisa.Ide ini untuk memberi mereka kesempatan membeli bahan baku sendiri, dan memutuskan hubungan dengan tengkulak/rentenier.Mereka semua mengembalikan pinjaman tepat pada waktunya, waktu terus berjalan dan hal ini menjadi system dasar dari berdirinya Grameen Bank. Sampai sekarang perputaran uangnya sekitar $5.72 billion kepada 6 Milyar penduduk Bangladesh. Diseluruh dunia, microcredit telah menolong 92 Milyar keluarga, menurut Jove Oliver, juru bicara Kampanye Microcredit Tahunan, bagian dari Project dana pendidikan di Washington. Sampai saat ini Bank Grameen mengklaim bahwa ada 6.6 Milyar peminjam, 97 % dari mereka adalah wanita pekerja di berbagai bidang usaha di lebih 70.000 desa di Bangladesh. Modem peminjama lunak ini memberi pengaruh besar di seluruh dunia. Sukses ini menghantarkan Grameen Bank merambah perkreditan banyak hal, sperti kredit rumah, pinjaman untuk irigasi dan ikan yang merupakan tabungan traditional di tempatnya. Nobel ini merupakan suatu kehormatan bagi stiap wanita miskin yang membuat segalanya bisa terjadi. Memang Microcredit adalah suatu kontribusi penting yang tidak bisa memperbaiki semuanya, tapi ini merupakan bantuan besar bagi mereka! Ini adalah nobel perdamaian ke-empat kepada usaha pemberantasan kelaparan dan kemiskinan. Sebelumnya di tahun 1970 ada Norman Borlaug, seorang petani amerika atas programnya di Mexico memberantas kelaparan dengan pertanian gandum; tahun 1969 award kepada Geneva-markas Internatinal Labor Organization untuk usahanya menghapuskan kemiskinan; tahun 1949 ada Baron John Boyd Orr sebagai ketua U.N. Food and Agricultural Organization yang mengajak negara-negara untuk membuat peraturan perlindungan kaum miskin.

Usahanya untuk membuat langkah besar dalam penghapusan kemiskinan dan hak-hak wanita telah memberi arti baru dalam arti kata perdamaian. Perdamaian tidak selalu berkonotasi dengan senjata, perang, atau kekuatan fisik lainnya. Perdamaian disini ialah pembangunan ekonomi! Penghormatan kepada Wanita! dan memberi kesempatan untuk usaha kepada rakyat miskin (beri mereka kesempatan) tanpa harus berutang kepada raksasa IMF dan Worldbank...

"KARENA SESUNGGUHNYA... SUARA - SUARA ITU TIDAK BISA DIPENJARAKAN... DI SANA BERSEMAYAM KEMERDEKAAN... DAN... APABILA ENGKAU MEMAKSA DIAM.... AKU SIAPKAN UNTUKMU.... PEMBERONTAKAN!"

No comments: