Friday, October 20, 2006

Met Lebaran

From the Deepest of my Bloody Heart, XPeterX Family n Crew wanna say to all of ya whoever see n visit my meaningless bloody blogspot n spend a lot of time to read fo nothin'...

" Selamat Hari Raya Idul Fitri 1427 H... Mohon Maaf Lahir Bathin "

Bagi yang merayakannya. And please tidak ada maksud or conspiracy apapun di balik ini semua, benar-benar tulus, so jangan percaya petuah-petuah busuk yang menghasut seperti curut tak berkancut memegang mic dan berteriak bahwasanya "JANGAN MAU MENERIMA UCAPAN DARI MEREKA! KARENA MEREKA MENGHARAPKAN HAL YANG SAMA KETIKA MEREKA MERAYAKAN HARI RAYA-NYA YANG SAMA SEKALI TIDAK KITA AKUI!" Hwahahahahahahaha... Banyolan konyol badut-badut ancol! Such a stupid thing! Jangan pernah mau ter-provokasi oleh manusia kodok ber-IQ jongkok dengan moral ketengan seperti ini.... I Love All Of Ya my Brotha n Sista.. Rise.. United and stand as One!..

Sampai jumpa Bulan depan... Keep True, Straight, and Honest!

Thursday, October 19, 2006

Nobel Peace Prize

Yunus is kissed by his daughter Dina after receiving the news that he won the award on FridayPemenang Nobel Perdamaian kali ini adalah seorang banker dan pakar ekonomi dari Bangladesh bernama Muhammad Yunus Ph.D. (June 28 1940). Ia adalah pendiri Grameen Bank (Dalam bahasa Bangladesh "Grameen" juga berarti dusun atau pedesaan). Yunus juga merupakan pelopor "Microcredit" yaitu pinjaman lunak kepada pengusaha kecil yang tidak mungkin mendapatkan pinjaman di bank-bank besar, hal ini dikarenakan Microcredit tidak memerlukan surat jaminan. Para peminjam hanya diwajibkan untuk membuat satu kelompok kecil yang terdiri dari lima orang. 2 orang dalam kelompok itu diberikan pinjaman sekitar $200, dan 3 orang lainnya baru akan mendapatkan pinjaman setelah 2 orang peminjam pertama melunasi semua pinjamannya. Metode ini memberi semangat untuk pekerja kecil untuk belajar bertanggung jawab. Hasilnya sungguh mengagumkan, 99% peminjam berhasil melunasi utangnya sesuai deadline.

Mungkin timbul pertanyaan "Apa hubungannya seorang ekonom pencetus Microcredit dengan perdamaian? Hingga bisa menjadi pemenang Nobel Perdamaian?"... Okay kita flashback pada Tahun 1974. Microcredit ini muncul setelah dalam suatu perbincangan tentang penghasilan pekerjaan dengan salah seorang wanita desa pengerajin anyaman kursi berumur 21th dan telah memiliki 3 orang anak, ibu muda itu bernama Sufia Begum. Sufia menjawab bahwa ia mendapat pinjaman sebesar 5 taka (9 cents)dari tengkulak untuk setiap potong bambu yang digunakan sebagai bahan dasar kursi yang akan dia anyam. Dan ia hanya mendapatkan 2 cents dari total pinjaman. "Saya berkata dalam hati, Oh Tuhan. Demi 5 taka dia menjadi seorang budak", ujar Yunus dalam suatu interview pers pada tahun 2004.
"Saya tidak habis mengerti, mengapa dia menjadi semelarat itu pada saat yang sama dia bahkan bisa menghasilkan sesuatu yang Indah (kursi anyaman bambu)" lanjutnya lagi.
Hari berikutnya ia dan mahasiswanya melakukan survey kepada pekerja wanita didusun Jobra, dan total utang semua pekerja wanita di desa itu berutang 865 taka ($27). "Saya tidak tahan lagi, saya meberi mereka $27, dan berkata bahwa mereka bebas sekarang!" katanya, dan mereka dapat mengembalikannya kapan saja mereka bisa.Ide ini untuk memberi mereka kesempatan membeli bahan baku sendiri, dan memutuskan hubungan dengan tengkulak/rentenier.Mereka semua mengembalikan pinjaman tepat pada waktunya, waktu terus berjalan dan hal ini menjadi system dasar dari berdirinya Grameen Bank. Sampai sekarang perputaran uangnya sekitar $5.72 billion kepada 6 Milyar penduduk Bangladesh. Diseluruh dunia, microcredit telah menolong 92 Milyar keluarga, menurut Jove Oliver, juru bicara Kampanye Microcredit Tahunan, bagian dari Project dana pendidikan di Washington. Sampai saat ini Bank Grameen mengklaim bahwa ada 6.6 Milyar peminjam, 97 % dari mereka adalah wanita pekerja di berbagai bidang usaha di lebih 70.000 desa di Bangladesh. Modem peminjama lunak ini memberi pengaruh besar di seluruh dunia. Sukses ini menghantarkan Grameen Bank merambah perkreditan banyak hal, sperti kredit rumah, pinjaman untuk irigasi dan ikan yang merupakan tabungan traditional di tempatnya. Nobel ini merupakan suatu kehormatan bagi stiap wanita miskin yang membuat segalanya bisa terjadi. Memang Microcredit adalah suatu kontribusi penting yang tidak bisa memperbaiki semuanya, tapi ini merupakan bantuan besar bagi mereka! Ini adalah nobel perdamaian ke-empat kepada usaha pemberantasan kelaparan dan kemiskinan. Sebelumnya di tahun 1970 ada Norman Borlaug, seorang petani amerika atas programnya di Mexico memberantas kelaparan dengan pertanian gandum; tahun 1969 award kepada Geneva-markas Internatinal Labor Organization untuk usahanya menghapuskan kemiskinan; tahun 1949 ada Baron John Boyd Orr sebagai ketua U.N. Food and Agricultural Organization yang mengajak negara-negara untuk membuat peraturan perlindungan kaum miskin.

Usahanya untuk membuat langkah besar dalam penghapusan kemiskinan dan hak-hak wanita telah memberi arti baru dalam arti kata perdamaian. Perdamaian tidak selalu berkonotasi dengan senjata, perang, atau kekuatan fisik lainnya. Perdamaian disini ialah pembangunan ekonomi! Penghormatan kepada Wanita! dan memberi kesempatan untuk usaha kepada rakyat miskin (beri mereka kesempatan) tanpa harus berutang kepada raksasa IMF dan Worldbank...

"KARENA SESUNGGUHNYA... SUARA - SUARA ITU TIDAK BISA DIPENJARAKAN... DI SANA BERSEMAYAM KEMERDEKAAN... DAN... APABILA ENGKAU MEMAKSA DIAM.... AKU SIAPKAN UNTUKMU.... PEMBERONTAKAN!"

Saturday, October 14, 2006

THA NEKROPHONE DAYZ

Homicide

"Tha Nekrophone Dayz: Remnant And Traces From The Years Worth Living”... Jujur gw tadinya gak tau banyak tentang Homicide, gw cuman baca interview dengan Ucok A.K.A Morgue Vanguard (Homicide's MC) di salah satu zine, semua jawabannya di situ masuk banget ama gw! trus gw nyari2 di web, trus download 3 lagunya, trus download zine pribadi-nya, trus gw mulai nyari CD Homicide. Suatu sore yang indah gw dapat kabar dari Ari The Idiots kalo ada cd Homicide baru datang di distro-nya dia, langsung embat, and denger dengan volume MAX... n hasilnya?... WAOOWWW... 18 track yang bener2 "berisi" full of content, ngajak lu berpikir gak hanya mendengar, lu bayangin aja orang yang suka baca buku filsafat, aktifis yang direct action turun ke jalan, megang mic dan nge-rap dengan lirik yang cerdas banget. Lu bakal di sajikan kejamnya dunia didalam setiap liriknya. B-boys Hiphop? gw rasa bukan! lebih ke Death Trash HipHopCore? Persetan dengan pengotakan music... But Homicide benar membuat angin segar buat HipHop Indonesia gokil banget! Politik... Bahkan lebih anarcho dari anarcho punk sekalipun! wah pokoknya gw gak berani ngomentarin Homicide, lebih baik gw rangkum semua pendapat teman-teman di web.. so plz check it out pals:

DeathRockStar
wah ini rilisan penting nih,wajib di beli…bayangin aja orang yg suka baca buku buku filsafat garda depan kayak baudrilard pegang mic trus nge rap ..homicide bikin scene indie ga malu maluin dan bukan cuman trend doang tapi ada wacana nya,ada content nya…salut lah buat ucok homicide.. sepuluh taun lagi orang2 baru pada ngerti apa yang lu bikin skr cok hehehe BTW denger denger mo ngerilis buku yah.wajib di tunggu juga tuh(Ini bukan propaganda marketing bullshit buat naekin angka penjualan yah,tapi komen murni dari fans) by: infinite_despair

Ricecooker Kerbau
Saya dengar album ini akan direrelease oleh Papakerma untuk Malaysia. contact: info@papakerma.com . Bagi mereka di Indonesia, sila email: subciety@frblt.com

Bangkit Berdiri

Hallo kawan-kawan semua…

Telah beredar album kumpulan single-single lama dan baru milik Homicide berjudul Tha Nekrophone Dayz: Remnant And Traces From The Years Worth Living. Album ini hanya tersedia dalam format CD yang dirilis oleh label lokal Bandung yang sudah merilis Jeruji “S/T”, Rise Up “V/A” serta VCD One Blood 2, yaitu Subciety Records.

Untuk teman-teman yang berada di wilayah Bandung bila ingin mendapatkan rilisan Homicide tersebut, silahkan kunjungi distro-distro sebagai berikut;

1. Soho Chiwalk
2. Anonim
3. Harder
4. Arena
5. Riotic
6. 347/EAT
7. Toko Buku Ultimus
8. Tobucil
9. Mordor
10. Full Speed Ahead [Belakang Ultimus]

Sementara ini baru distro-distro tersebut yang sudah mendistribusikan rilisan dari Subciety Records tersebut. Jika dikedepannya nanti ada penambahan titik distribusi, akan diberitahukan secepatnya.

Sedangkan kawan-kawan yang berada di luar kota Bandung bila tertarik untuk mendistribusikan rilisan ini ataupun hanya membeli per- biji-nya, silahkan order dengan cara mengontak terlebih dahulu di alamat email:
subciety [at] frblt.com

Begitu pula bila kawan-kawan bekerja di stasiun radio ataupun membuat Fan/Magzines, buruan kontak kita di alamat email yang sudah ditulis diatas.

Terima kasih atas perhatian kawan-kawan!
Jabat erat jalinan pertemanan!

PS:

* Masih dibuka lebar pintu kita jika kawan-kawan ingin mengorder Subciety Zines [Cukup mengganti ongkos kirim]

Homicide MySpace
HomicideFaaaaack Ucok, Homicide rocks baaanget! We are listening to the album now and we know you are RI's "Next Prophets"! We believe the hype. Also, where can I get the Red Micro and Sickle kaos? Bob Hassan and I want it bad.. by: The Wild Zeros

"Diehard fans of the now-defunct Portishead take notice. For those craving more music by that legendary Bristol-based band, a superb alternative has formed in the city you least expected. Yet these five college students from Jakarta do more than just pay homage. The group says it plays music "for times when the ecstasy wears off and the tingle becomes a chill, " a kind of "dance noir for those too world-weary to move." True, this trip-hop outfit is more suitable to rainy days and Mondays than a pick-me-up jam before going out on Friday night, but that's what makes them so unique on the Jakarta scene." by: EVERYBODY LOVES IRENE

Bandung Magazine.COM
'The Nekrophone Dayz' is a small anthology documented almost all Homicide's sonic works they did during 11 years of existance. Contains their earlier to newest materials that formed this two EPs combo, compilation songs, unreleased remixes plus one demo cut, including the remastered version of their alredy-classic “Semiotika Rajatega” and “Boombox Monger”. Straight-up 18 cuts on one solid CD.

Tikus

Homicide is not only pioneering the real hiphop sounds in Bandung Indonesia, they're also marked as one of the most significant groups Bandung ever produced. They combined street battle verses with political consciousness and
punk rock ethics, backed with musics that deep rooted in the tradition of New York's jeep beats and avantguard's fearless noises. With influences ranging from Rakim to Marvin Gaye, Public Enemy to This Heat to The Last Poet to Crass and Neurosis, they're also known for their dedication in local activism and democratic grass root movement, no wonder if they're thightly connected to the local punk/HC scene and local resistance network as well.

They didnt only save Indonesian hiphop scene from the bling-bling storm but also calling out an insurection during Suharto's regime. Being hated by zealouts from a number of organized religions they lived their words to the fullest. The label anarcho-hiphop is not enough to describe their words, sounds and passion throughout eleven years of grabbing the mics. This CD is the chance for anyone who never heard the rawest and heaviest jeep beats and fiercest rhymes ever made in Indonesia

The Nekrophone Dayz

Salut buat Homicide ("the oldman rule" kata Tremor), yang gak hanya "nyanyi" tapi juga direct action turun ke jalan, murtad kiri, dan walaupun udh punya anak tapi tetap Gahar!!!. N sorry ya teman-teman yang comment2-nya, gambar n semua yang gw copy2-in. I just wanna spreading the word. Sendiri melawan dunia dari balik kawat duri ala Tremor aka Beyond The Barbwire.