Thursday, December 22, 2005

Owen & Mzee


Seekor bayi kuda nil jantan bernama Owen seberat 300kg terbawa arus ke samudera Hindia karena tsunami, dan akhirnya diselamatkan oleh seekor kura-kura Aldabran raksasa (Mzee) berumur 120 tahun. Owen tersapu ke samudera hindia dari sungai Sabak, dan terdampar lagi ke lepas pantai setelah terbawa ombak besar. Kuda nil yang dehidrasi ini ditemukan oleh wildlife rangers dan dibawa ke Haller Park animal facility di jantung kota Mombasa. Didalam tempat inilah Kuda nil yang trauma setelah kehilangan induknya melihat Mzee yang berwarna hampir sama dengan kuda nil, mereka berenang, tidur, bermain dan makan bersama. Owen mengikuti kemanapun Mzee pergi, dan kalau ada yang menggangu Mzee maka owen akan menyerang dan agresive layaknya ia melindungi ibu kandungnya. Kuda Nil adalah hewan sosial yang tinggal bersama ibunya sampai umur 4 tahun.

versi Lengkapnya bisa dibaca disini (.pdf e-book, 3mb)

Tuesday, December 20, 2005

"KAPAN SEKOLAH KAMI LEBIH BAIK DARI KANDANG AYAM"

Puisi: KAPAN SEKOLAH KAMI LEBIH BAIK DARI KANDANG AYAM
by IMC Jakarta Wednesday, Nov 30 2005, 8:14pm
nasional / sosial kemasyarakatan / news report

Jusuf Kalla emosi mendengar puisi ini
Ini adalah puisi yang dibacakan pada peringatan Hari Guru Nasional, ulang tahun Persatuan Guru Republik Indonesia, dan Hari Aksara Internasional di Stadion Manahan Solo, Jawa Tengah, Minggu (27/11) yang dihadiri oleh belasan ribu guru dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Setelah pembacaan puisi itu oleh pakar pendidikan Prof Dr Winarno Surachmad,
puluhan guru turun dari tribun menuju ke tengah lapangan membentangkan spanduk bertuliskan: Kami Butuh Kesejahteraan. Di bawah tulisan itu tertera tanda Keluarga Besar PGRI Kecamatan Tawang, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat.

Karena tidak suka dengan kejadian-kejadian itu, Jusuf Kalla terlihat sangat emosi.

Dalam sambutannya Jusuf Kalla mengatakan, "Kita tentu mengetahui arti UUD 1945. Tetapi semua dilaksanakan tahap demi tahap. Tidak mungkin langsung melompat karena semua juga harus kita laksanakan. Saya terharu mendengarkan sajak yang dikatakan Profesor Winarno. Di samping terharu, saya juga ingin menyatakan, kita juga harus landaskan pada kejujuran dan kenyataan," ujarnya dengan nada mulai meninggi.

Dengan nada terus meninggi sambil mengacung-acungkan jari tangan kananya, Wakil Presiden berkata, ”Memang sekolah kita belumlah luks. Tetapi saya yakin, sekolah kita tidak seperti kandang ayam! Saya yakin, banyak sekolah jauh lebih baik dari pada itu... Saya yakin!”
Kemudian, ”Gaji Anda memang belum cukup, tetapi saya yakin gaji Anda tidak hanya cukup untuk satu hari. Janganlah kita semua menjelek-jelekkan bangsa ini karena bangsa ini perlu semangat. Kalau Anda semua selalu megejek bangsa ini, siapa yang harus menghargai bangsa ini?” ujarnya bertanya dan membuat ribaun guru tertunduk terdiam.

Di Bandara Halim Perdanakusuma, Jusuf Kalla menjelaskan, ”Saya tadi emosi. Masakan guru besar berbicara seperti itu. Menjelek-jelekkan bangsa sendiri. Mengatakan sekolah kita seperti kandang ayam. Yang kita perlukan adalah pembangkitan semangat, bukan terus menjelek-jelekkan bangsa sendiri seperti itu,” ujarnya dengan tersenyum.

--------

"KAPAN SEKOLAH KAMI LEBIH BAIK DARI KANDANG AYAM"
oleh Prof. Winarno Surahman.

"Tanpa sebuah kepalsuan, guru artinya ibadah.
Tanpa sebuah kemunafikan,
Semua guru berikrar mengabdi kemanusiaan.
Tetapi dunianya ternyata tuli. Setuli batu.
Tidak berhati.

Otonominya, kompetensinya, profesinya
hanya sepuhan pembungkus rasa getir,"

"Bolehkan kami bertanya,
apakah artinya bertugas mulia
ketika kami hanya terpinggirkan
tanpa ditanya, tanpa disapa?
Kapan sekolah kami lebih baik dari
kandang ayam?
Kapan pengetahuan kami bukan ilmu kadaluarsa?
Mungkinkah berharap
yang terbaik dalam kondisi yang terburuk?"

"Ketika semua orang menangis,
kenapa kami harus tetap tertawa?
Kenapa ketika orang kekenyangan,
kami harus tetap kelaparan?
Bolehkah kami bermimpi di dengar
ketika berbicara?
Dihargai layaknya manusia?
Tidak dihalau ketika bertanya?
Tidak mungkin berharap
dalam kondisi terburuk,"

"Sejuta batu nisan
guru tua yang terlupakan oleh sejarah.
Terbaca torehan darah kering:
Di sini berbaring seorang guru
semampu membaca buku usang
sambil belajar menahan lapar.
Hidup sebulan dengna gaji sehari.
Itulah nisan tua sejuta
guru tua yang terlupakan oleh sejarah,"

Thursday, December 15, 2005

Food Not Bombs

Food Not Bombs is one of the fastest growing revolutionary movements active today and is gaining momentum. There are hundreds of autonomous chapters sharing free vegetarian food with hungry people and protesting war and poverty throughout the Americas, Europe, Asia and Australia. Food Not Bombs is organizing for an end to the occupations of Iraq, Afghanistan and Palestine. We also support actions against the globalization of the economy, restrictions to the movements of people and the destruction of the earth.

The first group was formed in Cambridge, Massachusetts in 1980 by anti-nuclear activists. Food Not Bombs is an all volunteer organization dedicated to nonviolence. Food Not Bombs has no formal leaders and strives to include everyone in its decision making process. Each group recovers food that would otherwise be thrown out and makes fresh hot vegetarian meals that are served in city parks to anyone without restriction. The groups also serve free vegetarian meals at protests and other events. The San Francisco Chapter has been arrested over 1,000 times in an effort to silence its protest against the Mayor's anti- homeless policies. Amnesty International states it may adopt those Food Not Bombs volunteers that are imprisoned as "Prisoners of Conscience" and will work for their unconditional release.

Food Not Bombs works in coalition with groups like Earth First!, The Leonard Peltier Defense Committee, Anarchist Black Cross, the IWW, Homes Not Jails, Anti Racist Action, In Defense of Animals, the Free Radio Movement and other organizations on the cutting edge of positive social change and resistance to the new global austerity program. One collective publishes a movement wide newsletter called A Food Not Bombs Menu. Another hosts FNB News where you can learn more about the Food Not Bombs community. Food Not Bombs Publishing in Takoma Park, Maryland publishes books like On Conflict and Consensus which has been an important guide for group democracy. We hope you will join us in taking direct action towards creating a world free from domination, coercion and violence. Food is a right, not a privilege.

Wednesday, December 14, 2005

Buy Nothing Day

Buy Nohting Day (BND, hari tanpa belanja)adalah hari peringatan (informal day) melawan konsumerisme yang diadakan serta dikembangkan oleh aktivis sosial. Pertama kali dikenalkan oleh seorang seniman asal Vancouver bernama Ted Dave dan didukung oleh media di kanada yaitu Adbusters Magazine. Partisipan menahan diri untuk tidak membeli apapun (belanja) selama 24 jam untuk mengalahkan kekuatan konsumerisme. Acara dilakukan secara tahunan di negara pertama (america dan eropa) yang banyak kebiasaan berbelanjanya tinggi. Aktivis juga berpartisipasi dalam aktivitas melawan arus seperti whirl-mart (memboikot hypermarket) dan kegiatan lain yang cenderung radikal dalam berekspresi. Juga memprotes materialisme dan barang/merk mewah lainnya.

Di US dan Canada, demonstran melakukan aksi biasanya sehari sebelum Hari Thanksgiving. Hari ini, biasanya disebut "Black Friday", hari paling ramai untuk berbelanja dalam setahun. Di negara lain demonstrasi biasanya dilakukan sehari sesudahnya.

Walaupun banyak juga yang menentang BUY NOTHING DAY, dengan alasan kenapa kita melakukan hal tersebut hanya 1 hari? bagaimana kebiasaan berbelanja kita dalam setahun? Malah ada statement ekstrem yang mengatakan bahwa aktifis seperti itu yang bergaya anti-war, anti-production, anti-everything just because it makes them feel smart!!! "Passive activism"!!! kenapa tidak direct action seperti Food Not Bombs (akan kita bahas suatu saat nanti) yang aksi nyata cooking/masak untuk share, untuk rakyat miskin dan gepeng, penyetaraan.

Di dalam pro dan kontra BND, ada baiknya kita melihat brightside dari BND, keseharian kita yang sudah mengalah pada system dan kapitalisme, mungkin bisa menyediakan 1 hari untuk melawan semua itu. Sendiri melawan dunia. Melawan arus ditengah generasi Nike, Adidas, McDonald, dan Monster Kapitalis lainnya.

"BUY NOTHING DAY!!!! What should you do? For just 24hr, closed ur wallets and don't spend a cent. See how you hold up. Lets shrink our environmental footprint and tell the marketers that we are in control!"

Source:
http://adbusters.org/home/
http://www.buynothingchristmas.org/
http://www.adbusters.org/metas/eco/bnd/2005.php
http://en.wikipedia.org/wiki/Buy_Nothing_Day

Sunday, December 11, 2005

Speciesism Forgotten

Photo was taken in Hindu temple where an abused neglected monkey was seen adopting a stray puppy dog (Taken From:http://www.animalliberationfront.com)

Thursday, December 08, 2005


Giman anjing kampunxxx yg bandel... cabut sebelum lebaran (loncat pagar n nguber2 anjing kecil.. trus ilang!!!) eehhhhh pulang sendiri dengan cara yg sama (lompat pagar dari luar kedalam, jam 3 am pula... huh!) hari jumat 2 dec... bener2 anjing yg ngeselin, bandel, tapi juga ngangenin... so this ta newest pic of giman who ask for ROTIIIIII...dari balik jendela... Posted by Picasa