Wednesday, February 04, 2009

The GirL Who Silenced The World

Artikel yg sangat menarik, thanks Miko..


Cerita ini berbicara mengenai seorang anak yg bernama Severn Suzuki seorang anak yg pada usia 9 tahun telah mendirikan Enviromental Children's Organization ( ECO ).

ECO sendiri adalah Sebuah kelompok kecil anak" yg mendedikasikan diri Untuk belajar dan mengajarkan pada anak" lain mengenai masalah" lingkungan.

Dan mereka pun diundang menghadiri Konfrensi Lingkungan hidup PBB, dimana pada saat itu Seveern yg berusia 12 Tahun memberikan sebuah pidato kuat yg memberikan pengaruh besar ( dan membungkam ) beberapa pemimpin dunia terkemuka.

Apa yg disampaikan oleh seorang anak kecil ber-usia 12 tahun hingga bisa membuat RUANG SIDANG PBB hening, lalu saat pidatonya selesai ruang sidang penuh dengan orang" terkemuka yg berdiri dan memberikan Tepuk Tangan yg meriah kepada anak berusia 12 tahun.

Inilah Isi pidato tersebut: ( sumber The Collage Foundation )


Halo, nama Saya Severn Suzuki, berbicara mewakili E.C.O - Enviromental Children Organization

Kami Adalah Kelompok dari kanada yg terdiri dari anak" berusia 12 dan 13 tahun. Yang mencoba membuat Perbedaan: Vanessa Suttie, Morga, Geister, Michelle Quiq dan saya sendiri. Kami menggalang dana untuk bisa datang kesini sejauh 6000 mil. Untuk memberitahukan pada anda sekalian orang dewasa bahwa anda harus mengubah cara anda, Hari ini Disini juga. Saya tidak memiliki agenda tersembunyi. Saya menginginkan masa depan bagi diri saya saja.

Kehilangan masa depan tidaklah sama seperti kalah dalam pemilihan umum atau rugi dalam pasar saham. Saya berada disini untuk berbicara bagi semua generasi yg akan datang.

Saya berada disini mewakili anak" yg kelaparan di seluruh dunia yang tangisannya tidak lagi terdengar.

Saya berada disini untuk berbicara bagi binatang" yang sekarat yang tidak terhitung jumlahnya diseluruh planet ini karena kehilangan habitat nya. kami tidak boleh tidak di dengar.

Saya merasa takut untuk berada dibawah sinar matahari karena berlubang nya lapisan OZON. Saya merasa takut untuk bernafas karena saya tidak tahu ada bahan kimia apa yg dibawa oleh udara.

Saya sering memancing di di Vancouver bersama ayah saya hingga beberapa tahun yang lalu kami menemukan bahwa ikan"nya penuh dengan kanker. Dan sekarang kami mendengar bahwa binatang" dan tumbuhan satu persatu mengalami kepunahan tiap harinya - hilang selamanya.

Dalam hidup saya, saya memiliki mimpi untuk melihat kumpulan besar binatang" liar, hutan rimba dan hutan tropis yang penuh dengan burung dan kupu". tetapi sekarang saya tidak tahu apakah hal" tersebut bahkan masih ada untuk dilihat oleh anak saya nantinya.

Apakah anda sekalian harus khawatir terhadap masalah" kecil ini ketika anda sekalian masih berusia sama serperti saya sekarang?

Semua ini terjadi di hadapan kita dan walaupun begitu kita masih tetap bersikap bagaikan kita masih memiliki banyak waktu dan semua pemecahan nya. Saya hanyalah seorang anak kecil dan saya tidak memiliki semua pemecahan nya tetapi saya ingin anda sekalian menyadari bahwa anda sekalian juga sama seperti saya!

Anda tidak tahu bagaimana caranya memperbaiki lubang pada lapisan ozon kita.
Anda tidak tahu bagaiman cara mengembalikan ikan" salmon ke sungai asal na.
Anda tidak tahu bagaimana caranya mengembalikan binatang" yang telah punah.

Dan anda tidak dapat mengembalikan Hutan-Hutan seperti sediakala di tempatnya yang sekarang hanya berupa padang pasir.
Jika anda tidak tahu bagaima cara memperbaikinya.
TOLONG BERHENTI MERUSAKNYA!

Disini anda adalah deligasi negara-negara anda. Pengusaha, Anggota perhimpunan, wartawan atau politisi - tetapi sebenernya anda adalah ayah dan ibu, saudara laki" dan saudara perempuan, paman dan bibi - dan anda semua adalah anak dari seseorang.

Saya hanyalah seorang anak kecil, namun saya tahu bahwa kita semua adalah bagian dari sebuah keluarga besar, yang beranggotakan lebih dari 5 milyar, terdiri dari 30 juta rumpun dan kita semua berbagi udara, air dan tanah di planet yang sama - perbatasan dan pemerintahan tidak akan mengubah hal tersebut.

Saya Hanyalah seorang anak kecil namun begitu saya tahu bahwa kita semua menghadapi permasalahan yang sama dan kita seharusnya bersatu untuk tujuan yang sama.

Walaupun marah, namun saya tidak buta, dan walaupun takut, saya tidak ragu untuk memberitahukan dunia apa yang saya rasakan.

Di Negara saya, kami sangat banyak melakukan penyia-nyiaan, kami membeli sesuatu dan kemudian membuang nya, beli dan kemudian buang. walaupun begitu tetap saja negara" di utara tidak akan berbagi dengan mereka yang memerlukan.
Bahkan ketika kita memiliki lebih dari cukup, kita merasa takut untuk kehilangan sebagian kekayaan kita, kita takut untuk berbagi.

Di Kanada kami memiliki kehidupan yang nyaman, dengan sandang, pangan dan papan yang berkecukupan - kami memiliki jam tangan, sepeda, komputer dan perlengkapan televisi.

Dua hari yang lalu di Brazil sini, kami terkejut ketika kami menghabiskan waktu dengan anak" yang hidup di jalanan. Dan salah satu anak tersebut memberitahukan kepada kami: " Aku berharap aku kaya , dan jika Aku kaya, Aku akan memberikan anak" jalanan makanan, pakaian dan obat-obatan, tempat tinggal . dan Cinta dan Kasih sayang " .

Jika seorang anak yang berada dijalanan yang tidak memiliki apapun, bersedia untuk berbagi, mengapa kita yang memiliki segalanya masih begitu serakah?

Saya tidak dapat berhenti memikirkan bahwa anak" tersebut berusia sama dengan saya , bahwa tempat kelahiran anda dapat membuat perbedaan yang begitu besar. bahwa saya bisa saja menjadi salah satu dari anak" yang hidup di Favellas di Rio; saya bisa saja menjadi anak yang kelaparan di Somalia ; seorang korban perang timur tengah atau pengemis di India .

Saya hanyalah Seorang anak kecil namun saya tahu bahwa jika semua Uang yang dihabiskan untuk perang dipakai untuk mengurangi tingkat kemisikinan dan menemukan jawaban terhadap permasalahan alam, betapa indah jadinya dunia ini.

Di sekolah, bahkan di taman kanak-kanak anda mengajarkan kami untuk berbuat baik. Anda mengajarkan pada kami untuk tidak berkelahi dengan orang lain.
Mencari jalan keluar, membereskan kekacauan yang kita timbulkan.
Tidak menyakiti makhluk hidup lain, Berbagi dan tidak tamak..

Lalu mengapa anda kemudian melakukan hal yang anda ajarakan pada kami supaya tidak boleh dilakukan tersebut?

Jangan lupakan mengapa anda menghadiri Konfrensi ini. mengapa anda melakukan hal ini - kami adalah anak" anda semua , Anda sekalianlah yang memutuskan dunia seperti apa yang akan kami tinggali. Orang tua seharus nya dapat memberikan kenyamanan pada anak" mereka dengan mengatakan " Semuanya akan baik-baik saja ". 'kami melakukan yang terbaik yang dapat kami lakukan' dan ' ini bukanlah akhir dari segalanya'

Tetapi saya tidak merasa bahwa anda dapat mengatakan hal tersebut kepada kami lagi. Apakah kami bahkan ada dalam daftar prioritas anda semua?
Ayah saya selalu berkata ' kamu akan selalu dikenang karena perbuatan mu bukan oleh kata" mu '

Jadi, apa yang anda lakukan membuat saya menangis pada malam hari. kalian orang dewasa berkata bahwa kalian menyayangi kami.

Saya menantang A N D A , cobalah untuk mewujudkan kata" tersebut.


Sekian dan terima kasih atas perhatian nya.


Servern Cullis-Suzuki telah membungkam 1 ruang sidang Konfrensi PBB, membungkam seluruh Orang" penting dari seluruh dunia hanya dengan pidatonya, setelah pidato nya selesai serempak seluruh Orang yang hadir diruang pidato tersebut berdiri dan memberikan tepuk tangan yang meriah kepada anak berusia 12 tahun.

dan setelah itu ketua PBB mengatakan dalam pidato nya..

" Hari ini Saya merasa sangatlah Malu terhadap Diri saya sendiri karena saya baru saja disadarkan betapa penting na linkungan dan isi nya disekitar kita oleh Anak yang hanya berusia 12 tahun yang maju berdiri di mimbar ini tanpa selembar pun Naskah untuk berpidato, sedang kan saya maju membawa berlembar naskah yang telah dibuat oleh assisten saya kemarin… Saya ... tidak kita semua dikalahkan oleh anak yang berusia 12 tahun "

------------ --------- --------- --------- --------- ---------

Cerita ini benar" terjadi dan pidato severn Cullis-Suzuki itu benar" pidato yang dikatakan nya dalam pidato tersebut tanpa dilebih" kan .

Apa yang anda dapat dari cerita tersebut?

Saturday, January 17, 2009

INTERVIEW WITH NAJ.ONE

Wewww blog ini penuh dgn tulisan copy-paste... cuman semua object yg menarik buat saya akan saya masukin ke sini.. so enjoy or leave it! hehehhe [egois mode ON]. Naj One adalah seorang vegan rapper n sering kerjasama dengan musisi vegan metal core seperti Cherem.. Saya pertama kali download dia dari New Eden Records, yg isinya band2 vegan and ada satu hip hop vegan, so saya download n coba denger n sampe sekarang keracunan (yang kedua setelah Homicide, Homicide tetep cadas n produk dlm negeri yg patut di banggakan!) Saya tertarik setelah denger "Destroy Babylon", liriknya pro-life banget.. so berikut ini cuplikan interview yg saya copy paste (lagi?) dari messiahvcomm.com...





INTERVIEW WITH NAJ.ONE

Destroy Babylon is the latest record that has just been released by the artist formerly known as Foek. Foek has recently changed his artist's name to Naj.one after his Islamic name Harun Najwan al-Askari.

Brother Naj.one's music can be best described as hip-hop that has got a sharp political-spiritual edge combined with a militant undertone, but without losing touch with reality. The lyrics cover various subjects ranging from more personal issues such as the struggle he fought with drug addiction, the battle he is still fighting with HIV to the necessity for global revolution and social change.

When I listened to Destroy Babylon for the first time I already had high expectations about this inspiring brother's album. But to be honest; I was not prepared to be blown away like this. Destroy Babylon is not some feeble attempt of a disillusioned white kid aiming at becoming the next Eminem. This is REAL hip-hop and Naj.one is good at what he does, combining his funny and kick-ass rhymes with groovy beats that force you to wake up to the reality that is going outside of your living room. Check out his new website www.najone.com for more information & buy this album. I can guarantee you that you will not be disappointed...


1. As salaam alaykum wa rahmatulahi wa barakatuh, brother Haroon. Please introduce yourself and give us a little insight about your person and your daily life.

-Wa laikum asalam, I am Haroon Najwan Askari a.k.a. Najone. I am a Shia Muslim from the United Snakes of Amerikkka. I am married with a child on the way. My daily life consists of work, salat (1), meditation, kung-fu and weight training. My goal in life is to destroy Babylon, worship Allah, be a good father, eat fruit and walk the planet.

2.What made you become a Muslim, and how did your friends and family react to this?

- I have been noticing that the world is coming to an end for a long time. I have been looking for an answer why the world is so messed up. It seems like no matter what you do the world gets worse and I wanted a logical explanation for this. It one day dawned on me that men have the technology to make the world sustainable and stop messing it up, so it had to be an outside influence. I realized that revelations were coming true and that the devil was winning. The disease of the world was a spiritual one. We seem to be the only biological creature on this planet capable of messing it up, every decision we make affects everything around us. I would not accept that I was the cancer of this planet. I started going back to church looking for answers but I could not believe that Isa al-Masih (Jesus) (as) was god. I also had a hard time with Christians telling me that it is o.k. to abuse animals because they were put here for us by god. So I stopped going to church and I said a prayer to Allah asking for a straight path. One day I was at a tattoo shop talking to a friend and he turned me on to this web site www.Taliyah.org. It is an Islamic based web site. I started reading the vanguard and I was amazed. Everything I believed about white privilege, racism, animal abuse, environmental problems was on there. I started talking on the forums with one of the moderators asking questions. At first some of it was hard to swallow and I still have a hard time with some aspects of Islam, but it seemed to be the movement I was waiting for my whole life, it is almost like I was born to be part of the Taliyah al-Mahdi. So I soon took shahada (2) and started my path of perfection lessons. My family is fine with it; I don't know how my father feels because we don't talk. Most my friends are cool with it, but a lot of people don't like the fact I am Muslim.

3. How do you understand "Islam" and how can it be seen through the eyes of revolutionary, political and activist minded people?

- That is a hard question, I understand Islam as the foundation of all spiritual beliefs. I was a Christian, a Taoist, a Buddhist and into all kinds of spiritual paths before Islam. Islam seems to be the end of the road for my spiritual search and the beginning of the path for my spiritual perfection. Islam is a revolutionary religion for those who are truly ready to destroy the Babylon of the world and the Babylon of the mind. Politically minded people seem to overthrow governments and create new oppressive governments. We have seen this repeated through out history. I believe Islam to be a government created through divine guidance. True Islam will never be oppressive, so most of these Muslim countries will have to be overthrown as well. I was basically an anarchist before I came into Islam. I realized that human beings doing whatever they want and living like animals is what created the situation the world is in today. People want to overthrow governments but want to keep the privilege that the oppressive government provides for them. A lot of activists also want to live unhealthy lifestyles which cause disruption in the community such as drinking and promiscuous sex. Until people destroy the Babylon of the mind they will never destroy the Babylon oppressing the masses.

4. What changed in your life since you are Muslim?

-Everything changes when we start to battle the Babylon of the mind. My whole perspective of god mostly. In the west people look at god as a white guy in the sky throwing lightning bolts. I do not look at god that way, I see god everywhere I look. We are all pieces of Allah and eventually will learn how to love like god loves us. That will be the result of revolution. My goal in revolution will be peace and love, I know it sounds like some hippy crap but that is what the love of Islam has done to me. Our goal should be to put down our guns, I know that we are far away from that day but that is my true goal. The war must only be fought after the ego is destroyed and we learn how to love. Islam has taught me to be guided by the truth and not anger.

5. How do you apply Islam in your daily life?

- Make salat (1), I read the Quran often. I also started telling people about Islam doing da`wa (3). I do not have a lot of the habits I used to have because of Islam and I treat women with a lot more respect. I study Islam daily and I am soon going to start learning Arabic.

6.Why did you specifically choose this spiritual path? Why not become Christian, Buddhist or a follower of Judaism, for example?

- I have tried all those other religions and philosophies accept Judaism. I know now that there is only one religion for me and that is the Islam. There is no religion but submission to Allah (swt) and that is what Muslim means, one who submits to Allah. There is no Islam for me but the Taliyah al-Mahdi.

7. Which revolutionary groups have inspired you the most in word and action? And are there any groups you are active in yourself?

- Move! Long live John Africa, they are the first group to say revolution starts from doing the right thing. They are also one of the first groups to recognize the exploitation of animals and the planet. I am also very inspired by Malcolm X. Che Guevara is tight because he really believed in what he was fighting for and tried to unite Africa and South America. Yo, there are so many people and groups. I am a member of the Taliyah al-Mahdi, and I am not very active. I am just a wannabe new jack; I do not consider myself very revolutionary.

8.What suggestions would you like to make to fellow revolutionaries, or people that are interested in spirituality and becoming active in revolutionary movements?

- Like I said, I do not consider myself revolutionary, I will say that revolution starts with yourself; you must fight the inner jihad before you fight the outer jihad. I am still learning and training and if I did do something I would not talk about it. If you do direct action keep your mouth shut!

9. You are active in an Islamic group called Taliyah Al-Mahdi. Could you tell our readers what Taliyah exactly is!

- Taliyah is an Islamic organization that is training for the rise of the Mahdi (4) (as). We encourage veganism, anti-racism and we are against Arab / Persian cultural imperialism that people mistake for Islam. We respect the oneness of all life and do our best to fight against oppression in all forms. There is way too much to explain if you would like to know more please contact www.Taliyah.org

10. How do you see the Wahabi /Salafi-cult (5) which gave Islam a bad name worldwide?

- The only problem I have with Wahhabis is how they treat women and that they kill Shias. Other than that I really don't have any problems with them. I also respect the fact that they are against taqleed (13) they are also against the use of logic in Islam. There also seems to be a racism problem with a lot of these types of Muslims but that is also a problem amongst Shias as well. I do not want to speak bad about other Muslims and I also have limited knowledge of Wahhabis. I don't know if I would call them a cult because plenty of people call Taliyah occult/a cult???? and I don't like that very much. Remember the words of the prophet Jesus (pbuh) "before you remove the speck from your brother's eye, make sure to remove the mountain from your own eye". I feel I have a lot of inner jihad to fight and house cleaning to do before I go around saying things about other Muslims, but I don't believe in Salafi fiqh(6) in general and currently practice Shia (7) Islam.

11. Do you face more repression from the state since they know that you are Muslim and /or active in Taliyah? Have you seen Muslims in the U$A treaded like second class citizens since 9/11?

-Yes and no, I don't expect anything but to be killed or locked up by this shaytanic (8) system. I did however bring the suppression of this system upon myself unlike rappers like Dead Prez, Paris or Immortal Technique who were born into suppression because of there race. I do however feel that it is too late to turn back and try and conform into this shaytanic white system we call Amerikkka. For me to say that I am oppressed is another story, I could never say that I am oppressed. My people oppress the rest of the world and it was my own choice to start speaking out against this shaytanic system. Muslims are constantly discriminated against in some parts of the country, but I am still a white Amerikkkan and appear that way to most of these brainwashed zombies. I have never been discriminated from work because of religion or race. The only discrimination I face is because of my felonies when it comes to work. I do have tattoos all over my body and that separates me from a lot of people especially Muslims. Sometimes I feel Muslims are the most discriminatory, racist people I have ever seen but there are a lot of straight up Islamic freedom fighters. As far as any discrimination I get I brought it upon myself and I also consider it an honour to be outcast from this white privileged shaytanic system, and I hope to die outcast. To sum it all up I am a certified race traitor.

12. I heard you are vegan, drug free, and that you follow the Hardline. What place does this have in your life, and how do you relate this to Islam?

-They are all part of submission to Allah, as far as I know Hardline is the Taliyah I could be wrong, but our mission is to fight oppression. We do not pick are battles they were picked for us. So drug free and veganism are all part of submission to Allah. I do not think there is such thing as halaal (lawful in accordance to Allah) anymore.

13. Do you believe in the concept of a vegan revolution, or do you see this as a flawed cause?

- Yes and no, veganism is a big part of revolution. If vegan people do not go vegan we will not have any drinking water or rainforest left in twenty years. I fully support ALF and ELF actions. I however do not think that people are good people just because they are vegan, or that veganism is going to stop oppression as a whole. Veganism is not going to make reparations for slavery, or stop systematic racism. Veganism will not stop people from watching pornography and exploiting women. Veganism will not stop drug abuse, and corrupt governments. Unless you are doing direct action veganism is a diet. I respect people more when they eat meat sometimes and burn down mink farms than kids who think they are saving the world by eating tofu. I support veganism and I will promote it 'til I die or sell-out, hopefully I will die first! However people that have other things to worry about other then veganism because they are fighting wars or they are just broke, I ain't mad at ya...

14. Which writers and artists influenced you as an individual?

- Damn were do I begin Eldridge Cleaver, Huey P. Newton, Howard Zinn, Zach De La Rocha, Nas, Prophet Muhammad (pbuh), Noam Chomski, Immortal Technique, Earth Crisis, Isa Adam Naziri, Vegan Jihad, Saul Williams, Chuck D, Tu-Pac, Dead Prez, Killa Priest, Marcus Garvey, John Africa, Franz Fanon, Che Guevara, Russel Simmons, Eminem, Jay-Z, Common Sense, Mujahideen Team, Shahid Mustafa, Amir Sulaiman, Emcee Search, KRS1, Peter Tosh, Bob Marley, Jesus Christ (as), Confucius, Erica Badu, Askari X, Imam Jamil Amil, Bawa Muhayideen, Russel Means, Rob Coronado, Mustafa Talib, Talib Kwelli, Mos Def, Ramona Africa, Rass Kass, Sabac Red, Ill Bill, Mumia Abu-Jamal. Yo, I could go on for days.

15. What is the biggest problem humanity is facing right now according to you?

- The disease is a spiritual one, and single issue causes are not the answer. The disease is spiritual and submission to Allah is the only cure.

16. What is your main intention as a rapper and artist?

- I want to raise awareness, I used to be a homeless junkie on the street and now I am a Muslim. Al-Hamdulillah, I want the world to know. I want white Amerikka to hear what we are doing to the world from one of there own people, I want reparations for slavery to be paid, I am sick of reflecting uncle Sam's racism and I want him to know it. Reparations are going to have to be taken. I can not fight for or know the struggle of black America but want to support their battles. I want people to look at what we are doing to the world, I want chaos, I want to destroy Babylon!

17. Was it easy for you to get roots into the hip-hop scene?

- Yes, because hip-hop is my background. I got into hardcore through hip-hop. I was always going to house parties and open mics and talking about vegetarianism and staying sober. Not to many kids were into it, so I met some straight edge vegan kids and we started to exchange ideas. I soon got into veganism through the hardcore scene. I liked the hardcore kids because they were actually politically aware of things, but my heart has always been into hip-hop. I grew up on N.W.A , Tu-Pac and all kinds of other west coast rap. I listened to hip hop for most of my life except for a few years I was heavy into drugs. Those years I was more into hippie music but I always came back around to hip-hop. I used to break dance in school and experimented in graffiti. I was always lousy at graffiti. When I first got back into hip-hop I was really wanting to get tables and be a deejay. I could never afford tables so I started freestyling over beats just to participate. Soon I would go to battles and then next thing you know being an emcee is all I cared about. So no it was not hard.

18. You have hardcore and hip-hop backgrounds. Which subculture do you feel more familiar with and why?

- Hip-hop is my background; I feel more comfortable with hip-hop. People in hardcore are cool and I love how underground hardcore is, except all this sucky fashion music. Hip-hop is just more universal and a lot of hardcore kids have racism problems. I do however feel that if Earth Crisis was a hip-hop group that the message would have been carried further, that is kind of my goal to be like the Earth Crisis of hip-hop. The thing is, none of the ideas in hardcore are new. Veganism and remaining drug-free existed in the seventies. The first people to protest against zoos and really speak out against animal exploitation was MOVE, but they were all killed and imprisoned for their beliefs. Black people have been getting killed for the same thing Earth Crisis was saying for twenty years before the vegan straight edge movement blew up in 1996. I feel that hardcore kids need to recognize were these ideas came from. Bob Marley and Peter Tosh were some of the first to speak out against some of these issues, but a lot of hardcore kids seem to be really close minded to reggae music. Hip-hop however is becoming ridiculous, I am really happy that after 400 years Africans are starting to really make something of themselves and stand on their feet thought this music, but some of these new songs are ridiculous. The industry is playing black Amerikkka right now, and I really get sad when I hear some of these meaningless hip-hop songs that exploit women. I used to do it so I am not judging and I love to bump some Jay-Z and I look up to his intelligence. I just wish there were more people speaking out against the issues that matter. However, I am a guest in this culture and my opinion is of no relevance, we don't need any more white boys trying to tell Africans what they should be speaking about, but I know what I like. Even thought they are hard for me to listen to because of there anger towards me, I love to hear Dead Prez because they are the realest hip-hop group out. My job as a white kid in hip-hop and hardcore is to educate my people, I just moved to Salt Lake City from West Philadelphia and the education needs to be raised here in white Amerikkka the most. I have a couple hardcore kids who are trying to arrange for a Malcolm X festival on May, 20th. I am also trying to raise money for the Uhuru movement with some shows I am planning in the future and I am doing this with hip-hop and hardcore. So both scenes are good, it is not the music people listen to, it is what people are willing to do to change the world around them.

19. The "Destroy Babylon" CD is finally released now. How were the first reactions to this masterpiece of Hip-Hop?

- Thank you for calling it a master piece. I feel I am far from that statement though; I have good reactions from a lot of people. Some people are not feeling the things I am talking about, but I do not care. The destroy Babylon record was not an attempt to become popular; it was a warning mostly to white Amerikkka. Destroy Babylon is how I feel and I stick to the words, I do wish that I had more slow and emotional beats to rock. It was paid for out of my peoples pockets and we did not have much money to work with. I just hope that people can feel the truth in my words and change the world around them when they hear this record.

20. Were there also some boycott actions against you because of your "militant" views? How do people act when you are speaking on stage about Islam and politics?

- No, some of the anarchist types do not like my religious aspects but still show respect. I do argue with a lot of people about white privilege and reparations. That has been an ongoing debate since I started rapping, most white kids do not agree with me and don't feel a lot of my lyrics but that is about it.

21. You made a song together with a vegan straight edge band called "Cherem". How did this happen?

- I used to go watch Cherem play a lot, one day I asked them to do one more song. They said they would if I played it with them. So I got up on stage and freestyled while they played, it was more of a joke. People seemed to dig it so I started showing up to there practice. I really wanted to do something different on this record so we wrote a song to close the record with. Cherem are good kids they don't really dig my religious views but they are a cool hardcore band, there need to be more hardcore bands like them.

22. Which issues will be dealt in your next records?

- Right now I am really debating whether or not I want to rap anymore or put out anymore records. I am really into the spoken word scene and I like doing poetry with no beats. If I do put out another record it will be dealing with less vegan issues and more issues about human exploitation. I would really like to do something for all the brothers in prison. My next record will just be what it is, but I don't know if I am going to keep on rapping because I can't afford to put out records by myself. If I can get help from a label then cool, so we will just have to see what happens.

23.What is your opinion on modern pop- as well as hip hop culture?

- A lot of it is silly, but I am a guest in there household. I am a white kid in a black culture so I want to show my respect. So I will keep my opinions to myself. Accept I am sick of all you white kids saying the n-word and wearing doorags, stop it you are making us all look like clowns!

24. Your opinion about the whole Palestine /Zionist thing?

- I am pro Palestine, however a lot of Arabs are treated better in Israel then they are in Muslim countries. I feel that Saudi Arabia being against Israel is hypocritical because when Israel makes money, United States makes money and when United States makes money, Saudi Arabia makes money. All these Muslim countries sold Palestine out and if the Arab world really did not want Zionists in Israel they could have had that war over 20 years ago. What Israel is doing to Palestinians in the West Bank sucks but what happens to Shia Muslims in Afghanistan and Saudi Arabia sucks too. What happens to a lot of women in Pakistan sucks, and through out many Muslim countries. Muslims are ran by oppressive dictators and can't seem to come together like the state of Israel has, so we have a lot to learn from Israel. I am also sick of racism against our Hebrew cousins in Islam, not all Hebrews are Zionists and this Anti-Semitism in Islam needs to stop. I support Judaism but I do not support Israel, just like I support Islam but I do not support Saudi Arabia!

25. How do you see the war in Iraq?

- It sucks, and I pray it can be over soon. I wish that there was more resistance from the Shia community, and we were not depending upon elections to gain power. It sucks that a lot of Shias are depending upon Amerikkkans for liberation and not other Muslims but that goes back to Muslims not being able to function without oppressive dictators. My prayers go out to all the Muslims who have been killed. I don't understand how Sunni (9) fundamentalist could suicide bomb a Shia wedding on an Islamic holy day celebrating the closing of hajj(10). It is haraam (11) to fight during this month, so I feel some of these so called terrorist groups are funded by the CIA to create disturbance. It gives Amerikkka a reason to be there. I pray that these Hanbali (9) Sunni types can find love in there heart and Muslims can unite and stop killing each other. May Allah bless the ummah (12) with unity and peace, this Sunni Shia beef is what gets me heading more towards Sufism but in my heart I love the family of the prophet. Shia / Sunni fighting is ridiculous and I hope it stops. Muslims are supposed to be on the forefront of justice and not be killing each other.

26. Final words!

- A salam a laikum wa ramatulahi wa barakatuh! Check out the record Inshallah! Shia/Sunni unity!


Glossary

(1) Prayer.

(2) Becoming a Muslim by testifying oneness of Allah and prophethood of the Holy Prophet of Islam.

(3) Inviting people to Islam.

(4) The 12Th Imam (leader) from the Family of the Prophet (as). Shias believe that the Mahdi (as) is hidden and will rise to bring global justice.

(5) An intolerant Islamic sect which does not accept other Islamic sects. Heavy supported by American and British imperialism to bring disunity in the Islamic community. Saudi Arabia and its corrupt government are based on wahabism / salafism. Wahabism / salafism influenced the Taliban in Afghanistan.

(6) Fiqh means jurisprudence

(7) Shiism (Shia) is an Islamic sect. The Shiites follow the prophet Muhammad (saw) and his family (as).

(8) Shaytan can be best described as Satan. A satanic system !

(9) Sunnism includes the four islamic sects like maliki, hanafi, shafee and hanbali.

(10) The pilgrimage to Mekka.

(11) Unlawful or forbidden for use, consumption, or to act upon.

(12) Islamic community.

(13) Following a religious authority

Monday, January 12, 2009

Peace On Earth



Gambar diatas adalah poto dari 3 pendaki gunung dari kiri ke kanan : Micha Yaniv (Israel), Ali Bushnaq (Palestine), Dudu Yifrah (Israel) dalam project EPP (Everest Peace Project).

The Everest Peace Project is promoting a Global Community. Our "Peace Climbers" are from various nationalities, faiths, and cultures.

Sebenernya saya malas untuk latah mengutuk, mencaci dan memaki Israel, gag ada gunanya.. gag akan membuat segalanya lebih baik (Jgn di-artikan saya pro-Israel).. Tapi masih banyak yg harus dihadapi di kehidupan nyata.. Selagi refreshing di kantor saya membaca sebuah noted di Facebook dari seorang teman kuliah :

Tuhan kita sama..
Today at 6:34am

kenapa sampai detik ini kita sebagai satu bangsa satu tanah air dan satu bahasa masih saja berselisih...
sedikit persoalan darah mengalir.knp itu terjadi???
kita mengaku menjadi bangsa yang berketuhanan tapi mengapa kekerasan demi kekerasan trus saja terjadi???setiap permasalahan diselesaikan dgn emosi dan ambisi pribadi...
ayo kawan kita renungkan sama-sama...
Tuhan kita sama, hanya penyebutan saja berbeda..
Tuhan kita sama, inginkan kedamaian bukan peperangan..
buat apa ada ribuan tempat ibadah kalau permusuhan masih saja terjadi..
seharusnya kita malu pada Tuhan...
mari kita hilangkan kecurigaan diantara kita,kita hancurkan dinding-dinding yg slma ini memisahkan kita..
mari kita hilangkan klaim 'akulah yg benar' krn kebenaran hanya datang dari Tuhan...
mari kita wujudkan cita-cita perdamaian dan toleransi.
kalau bukan skrg kapan lagi???


Thanks Bay utk noted lo yang udah bisa bikin gw merenung dan berpikir, n thanks for ur X-mas wishes-nya.

Monday, December 08, 2008

Selamat Hari Raya Idul Adha

Selamat Hari Raya Idul Adha buat kawan2 semua yang merayakannya, walaupun saya tidak merayakannya tetapi banyak keluarga yang merayakannya so aura lebaran haji masih kental terasa di lingkungan tempat tinggal saya dan di keluarga saya. Hari raya qurban ini pernah menjadi pro-kontra di dalam sciene vegan militant sampai sekarang... dan pada suatu waktu saya mampir ke divansemesta.blogspot.com, and ada suatu essay yg sangat menarik (bagi saya) untuk berpikir tentang vegan dan qurban... judulnya saja sangat unik "vegan vs winnetou".. saya minta ijin untuk copy-paste tulisan itu untuk di share bagi sesama penikmat blog. Selamat Menikmati and salut buat divan.


VEGAN VS WINNETOU


Hari raya kurban? Siapa yang mau berkurban? Manusia? Bukan! Kambinglah yang berkurban. Manusia hanya mengkurbankan uang, sedangkan kambing mengkurbankan nyawanya untuk kita. Lebih hebat mana, mengkurbankan uang atau nyawa?

Mengkurbankan berarti merelakan sesuatu secara ikhlas. Jika manusia mengurbankan uang dan kita tanya mengenai keikhlasannya, mereka pasti mengatakan ikhlas. Tapi pernahkah kita bertanya, apa kambing benar-benar rela lehernya di gorok? Masak? Rela? Belum tentu!

Kita tidak mengetahui bahasa mereka. Jangan-jangan sebelum digorok, sebelum darah yang muncrat itu amblas ke bumi, kambing meringis-ringis memohon-mohon pada tukang jagal supaya dikasihani. Saya yakin mereka berbicara, hanya, karena bahasa berbeda dan --karena kita-- tidak mau mengerti bahasa mereka, maka dengan semena-mena kita melakukan penjagalan atas nama Tuhan. Atas nama hari raya kurban!

Seandainya alien menjadikan gurun Nevada sebagai base camp dan menjadikan pengendara-pengendara mobil di Amerika sebagai santap siang mereka. --karena, si pengendara (manusia) tidak mampu membahasakan (bahwa mereka tidak ingin dimakan). Maka, sah-sah saja alien memakan kita. Sebab, kita pun melakukan hal yang sama pada kambing saat hari raya Idul Adha tiba. Begitulah.

Sehari kemudian, sebuah selebaran berwarna hijau saya temukan. Selebaran itu mengajukan protes terhadap keterancaman eksistensi binatang. Isinya hampir sepenuhnya sama dengan yang saya fikirkan pada saat hari raya qurban tiba. Bedanya, mereka selaku komunitas vegetarian mencaci maki kita selaku pemakan daging sedangkan saya tidak (waktu itu saya cuma berfikir saja).

Hati temen-temen vegan memang lembut dalam pandangan saya. Bayangkan, ketika kebanyakan orang memikirkan diri sendiri sebagai manusia (antroposentris) mereka tidak. Kaum Vegan biasa melakukan advokasi terhadap jutaan binatang untuk melindungi eksistensinya. Mereka melakukan demonstrasi saat ribuan tikus putih dijadikan percobaan bagi perusahaan kosmetika. Mereka merangsek pemerintah negara-negara maju, membuat draft hukum, mengenai perlindungan hewan.

Melihat perjuangan teman-teman kita itu, saya berani memaksa seluruh nenek moyang dan keturunan kita, untuk mengacungkan keempat jempolnya. (Hiperbolis!).

Komunitas vegan atau vegetarian dalam pandangan saya adalah salah satu komunitas yang tubuhnya paling bersih diantara komunitas-komunitas lain yang pernah saya ketemui. Mereka tidak minum bir, tidak merokok, ngeganja, nyipet dan beberapa diantaranya tidak berhubungan seks atau setidaknya melakukan seks after mariage. Hal seperti inilah yang –konon—membuat wajah orang-orang vegetarian terlihat lembut dan cemerlang. Kehidupan vegan yang bersih inilah menyebabkan komunitas lain, menyebut gaya hidup mereka sebagai gaya hidup positif1).

Seperti banyaknya madzhab dalam berbagai macam filsafat, vegetarian pun memiliki beragam cabang dalam mengaplikasikan ajarannya. Tidak sepenuhnya vegetarian tidak memakan daging. Di komunitas vegetarian ada beberapa ”pemisahan”, yakni kalangan vegan yang tidak memakan daging merah (kambing, sapi) tetapi memakan daging putih (ikan); ada pula yang mengganti protein tubuhnya hanya dengan susu dan telur; dan ada pula vegetarian radikal yang tidak mau memakan binatang serta produk yang dikeluarkannya3). Untuk madzhab yang terakhir ini, kalau kamu menawarkan permen susu sapi dari Pangalengan atau menjual sweater berbahan wol, sudah dapat dipastikan mereka akan menolaknya (terlebih, jika pakaian yang kita tawarkan terbuat dari kulit binatang yang kita biakan kemudian sengaja kita bunuh --hanya--untuk mempergaya diri).

Jika kita menelisik sejarahnya, sebenarnya gaya hidup orang-orang vegan bisa dikatakan yang paling buncit dalam menjalani hidup positif semacam ini. Sebelum komunitas vegan muncul, gaya hidup positif sudah dijalani oleh rahib-rahib agama Hindu dan Budha. Tak heran jika banyak orang mengatakan bahwa apa yang dilakukan oleh orang-orang vegan merupakan lanjutan dari gaya hidup rahib-rahib agama yang muncul pertama kali di India. Bisa saja orang memukul rata yang demikian, namun jika melihat jauh lebih dalam, mengenai perbedaan diantara kedua way of life yang dianut orang vegan dan rahib-rahib Hindu atau Budha, maka perbedaan itu cukup kentara. Jika rahib-rahib tidak memakan daging karena mempercayai filosofi daur ulang kehidupan (reinkarnasi2), orang-orang Vegan tidak, mereka menganggap gaya hidup positif sebagai sebuah way of life yang bertujuan untuk menyelamatkan bumi (memperpanjang dan menjaga keseimbangan planet ini)

Saya akui filosofi way of life kaum vegan cukup keren? Tapi, meski komunitas vegan itu saya hormati, kadang saya kesal kalau ingat kemunculan selebaran hijau komunitas vegetarian ekstrim4) yang memaki-maki penggemar daging di seluruh dunia.

Huh! Pokoknya siapa yang menambur peperangan haruslah dibalas dengan peperangan pula! Biar Ghandi mengatakan mata dibalas mata bakal membuat dunia menjadi buta! saya tidak peduli! Mata harus dibalas mata! Kapak peperangan yang sudah lama dipendam harus digali kembali!

Wahai kaumku, mereka, kaum Vegan telah melecehkan pemakan daging seluruh dunia! Mereka telah menghinadinakan bangsa pemakan bison terkemuka. Wahai saudaraku, disini di atas bukit ini, Winetou berdiri sambil berkata pada seluruh prajurit Apache yang ada di bawah lindungan Manitou. Catlah muka kalian dengan riasan perang! Tambur gendang peperangan dan asah kembali ujung mata panah dan tomahawk, karena perang besar ini merupakan satu-satunya cara agar mereka menjadi pelayan kita di padang perburuan abadi!

Semuanya! Jangan menjadi coyote! Semuanya! Tidak ada seorang pun prajurit yang tidak ikut jika Winnetou memanggil! Semuanya! tak ada seorang pun prajurit Apache yang mau tinggal di wigwamnya5) jika pemimpin tertinggi bangsa Apache ini menabuhkan genderang peperangan!6)
He…he..he..saya terlalu berlebihan rupanya.

Taushiyah dari Aa Win (A.A. Winetou)
temennya Aa Gym untuk kaum Vegan

Kawan, seperti halnya meyakini agama, menjadi vegan merupakan sebuah pilihan. Silahkan memilih tapi tolong jangan menjelek-jelekan kami! Jangan terus menerus menjelek-jelekan Aa yang suka banget makan daging. Jika kalian kaum Vegan masih ingin mencela, memperburuk keindahan persaudaraan yang ingin Aa Win bangun, silahkan!, tapi setelah kalian bisa menjawab pertanyaan Aa Win!

“Pertanyaannya apa A?”

“Kalau temen-temen merasa kasihan pada binatang dan mengatakan, bahwa apa yang Aa Win lakukan ketika memakan daging, adalah tindak kejahatan, apakah bukan kejahatan pula, ketika kalian ikut-ikutan mengambil jatah makanan binatang berupa tetumbuhan? Itukan perampokan?

”Nggak ah A’. Seperti halnya keberadaan rezeki yang bertebaran dimuka bumi, dimakannya sayuran oleh kita, tidak akan membuat binatang kehilangan jatah makanan untuk hidup. Demikianlah.”

Lalu Aa Win geleng-geleng kepala, ”Walah pinter juga. Oke-oke lumayan sip, okeh dobreh, tapi nanti dulu. Terus terang Aa Win belum terpuaskan!”

”Ah ada-ada saja Aa Win ini. Saya kan bukan pemuas kebutuhan Aa”.

”Ya ampun bandoooo!!! jijay dech kamu! Seurius band dong!”

”Jangan keterusan A’. Coba apa Aa bilang apa yang belum puas?”

”Yang belum puas tuh begini. Nah, sewaktu teman-teman membuat buletin dan mengatakan bahwa binatang sebenarnya ingin menjalin komunikasi dengan manusia, supaya mereka tidak disembelih, dan kemudian, menjadikannya sebagai landasan justifikasi, lantas apa yang akan kalian makan di dunia ini?”

”Sayuran dan buah.”

Aa Win tersenyum, ”Hm, kalau temen-temen menganggap binatang mampu berkomunikasi dan minta dikasihani sebelum disembelih, kenapa teman-teman tidak menganggap, bahwa sayuran pun ingin berkomunikasi pula sebelum kalian konsumsi? Apa kalian tidak mendengarkan teriakan-teriakan wortel, kentang, jagung dan nanas saat kalian mengkonsumsi salad, cah kangkung atau pepes jantung pisang?

”Ya Tuhan! Kenapa saya tidak berfikir sampai kesana Aa Win?”

”Bentar.” Aa Win tersenyum bijak. ”Biarkan saya menyelesaikan kemenangan ini. Begini, jikalau teman-teman mau konsisten dengan konsep andai-andai ” binatang bisa berbahasa” dan seharusnya sayuran pun juga, maka temen-seharusnya tidak lagi boleh mengkonsumsi sayuran. Lantas mau makan apa? Batu? Bagiman, kalau batu punya jiwa?”

”Ya Tuhan! Aa Win saya bertaubat. Saya menyesal Aa Win. Hik...hik...hik.” Namun, ting! Ada bohlam menyala di kepala, ”Eh, tapi Aa!”

”Aa, tapi! Aa tapi! Tidak ada tapi-tapian! Kenapa kamu masih ngeyel, masih mau mangkir dengan kebenaran yang terkandung di dalam sabda Aa Win yang suci dan agung nian?”

”Bukan begitu Aa Win. Oh Aa, di-izinkankan-kah saya bertanya?”
Karena merasa diatas angin Aa Win menyetujuinya, ”Boleh-boleh! Sekarang kan bukan zamannya orde baru toh? Setiap orang bebas bersuara. Aa Win mengizinkan. Apa yang akan kau katakan?”

”Aa, Kalau saya memisahkan mahluk yang hidup di dunia ini menjadi dua, apa Aa Win setuju?”

”Meskipun tidak tepat-tepat amat, Aa Win setuju saja! Maksud pembicaraannya bagimana ya?”

”Aa Win, di dunia ini ada mahluk hidup dan mahluk mati. Anggaplah mahluk hidup itu: manusia, kuda nil, cecurut atau kambing, dan golongan mahluk mati adalah: sayuran, bebuahan, pepohonan. Maka benarkah pendapat saya, bahwa kami hanya memakan satu mahluk yang mati saja, sedangkan Aa dan teman-teman memakan dua, bukan saja mahluk yang mati tetapi mahluk hidup juga?.”

Aa Win pura—pura bodo, ”Aduh gimana? Gimana? Logika saya sedikit lemah!”

”Begini Aa, jika hal itu benar, bahwa kaum kami hanya memakan satu mahluk saja, berarti dikehidupan dunia ini, kaum kami hanya merugikan satu golongan mahluk saja. Jadi, dipikir pikir kami lebih baik ketimbang Aa Win dan teman-teman.”

Dalam hati Aa Win kepepet, gawat! tapi masih saja pura-pura bertanya, ”Kenapa?”

”Karena Aa Win menyikat dua golongan mahluk hidup!”

”Ah, kaum kalian, kaum vegan juga merugikan!”

”Fair saja Aa Win! Kami memang merugikan! Tapi pola konsumsi kami kalah derajat merugikannya jika dibandingkan dengan perbuatan Aa Win dan teman-teman! Orang Vegan merugikan planet bumi cuma sekali (dengan menyikat mahluk mati) sedangkan Aa dua kali! (menyikat mahluk hidup dan mati)”

Aa Win keremeng-keremeng. Akhirnya pengakuannya di dalam hati ditampakkannya juga,”Kurang asem! Pintar juga kamu!”

”Ia dong! Abiiiiis sering baca essaynya Divan sih!”

”Divan mana?”

”Divan yang ganteng kayak Legolas itu! Divan yang cakep kaya Niki Tirta itu!” Huek!. Muntah semua dah! [Divan Semesta]


--------------------
Oretan di kaki:

1) Seorang mahasiswa IKJ (pematung) minum vodka di hadapan saya dan PYTM. Dia meminta maaf atas kelakuannya, setelah kami menampik provokasi minum-minumannya. Setelah wawancara selesai dia mengeluarkan rokok. Menggeletakannya di atas rerumputan agar kami menghisapnya bersama. Karena kami tidak mengambilnya, nampaknya pematung muda itu penasaran. Dia nanya, ”Nggak ngerokok?” Saya bilang, ”nggak.” Dia tepuk jidat, “oh elu pada positif ya?”. Kami tersenyum.
Kami membiarkan dia menafsiirkan apa adanya. Dan dia pun makin nggak enak. Ia kemudian meminta maaf kembali setelah sebelumnya berkata, ”pantesan ditawarin minum nggak mau!

2) Karena faham reinkarnasi itu mereka mengkhawatirkan kalau binatang yang disajikan di meja makan adalah nenek, kakek, kerabat mereka yang sudah meninggal dunia. Pabila memiliki kepercayaan seperti itu, wajar jika mereka tidak mau memakan tumis kucing, kodok panggang atau kambing asam pedas.

3) Seorang temen saya termotivasi oleh tindakan vegetarian. Dia takjub dengan cara hidup mereka. Beberapa hari setelah bertemu dan bergaul dengan orang vegan, akhirnya teman saya memutuskan untuk berhenti mangkonsumsi daging. Tapi, baru seminggu dijalani itu pola hidup, Ia mulai tergoda dengan sate madura yang lewat di kosannya. Saat itu pertahanannya belum bobol. Bobolnya pas ada temannya yang menawarkan bakso (yang rasanya terkenal paling enak di bandung). Walhasil, kalau di hitung-hitung dia cuma bisa bertahan menjadi vegetarian selama dua minggu.

4) Saya tidak suka menggunakan kalimat ekstrem sebenarnya, ini terkesan labelisasi. Labelisasi tidak berguna bagi orang-orang yang biasa berfikir. Maaf !

5) Rumah orang Indian (terbuat dari kulit bison dan dapat dipindah-pindahkan ketika musim perburuan tiba)

6) Kurang lebih, merupakan alimat yang diutarakan oleh salah seorang prajurit Apache ketika Winnetou memanggil klannya untuk berperang. Halaman 294, Winnetou II si pencari Jejak.

Yang sesungguhnya ingin saya bagi dalam tulisan ini:

Manusia harus menentukan siapa yang ia percayai sebagai sumber informasi yang akan mengajarkan segalanya. Dari kepercayaan terhadap sumber informasi itulah, kita bisa melanjutkan kehidupan. Bolehnya memakan daging di dalam Islam (daging yang sudah dihalalkan) berawal dari kepercayaan terhadap Pencipta sekaligus pemberi informasi (termasuk informasi, apa saja yang boleh manusia makan) pertama pada manusia.
Setiap pemahaman tentu memiliki aturan yang berbeda. Itu sebabnya, kita harus saling menghormati. Yang bisa kita lakukan adalah mencari dan membenturkan apakah pemilik, pemberi informasi yang kita miliki dapat kita pertaggung jawabkan eksistensinya secara logika. Artinya jika seorang vegetarian atau seorang muslim ingin beradu argumentasi, tentukan dulu rumusannya, tentukan dulu siapa yang berhak mengatur kehidupan manusia. Ar yu underseten?. Kalau yu no undrseten. Yu boleh hubungi saya di friendster dengan alamat ........... Add saya yah… garing oy! He…he.

Saturday, October 25, 2008

Venura V-Tec Sigma



Hi,
According to a few different internet sources the watch is a Ventura V-Tec Sigma - Ventura went out of business a while ago though, so you would probably only be able to get one second hand. This website has more info about the watch though.


--------------------------------------------------------------------------------

Suggested Info:

What Venura V-Tec Sigma
Who Nicolas Cage
Where Bangkok Dangerous
http://www.luxist.com/2006/03/19/v-tec-sigma-watch/


Ini sekilas info untuk yg pngen tau jam apa siy yg dipake apa Nicolas di film Bangkok Dangerous. (Source-nya dari sini : http://boxwish.com/requests/view/43)

Monday, October 20, 2008

PitBuLL!



Adu anjing pitbull? Dog Fighting?.. NO COMMENT!

IPC Level 1 Training in HK



Searah jarum jam : Dexter Bermundo (Japan), Weiliang Lee (Malaysia), Mukti n Manto (MST guys, IPC Indonesia Distributor), Jameel Ahmed (India), Jacob Bannon (Indonesia), David Brentin (Project Manager, HK), Jack Saravanan (Singapore), Dindo Forlales (Trainer, HK), Locke Chan (Asia Support, HK), and William Jamaybay (Japan).



From 5 oct 08 - 17 oct 08, in HK, Room 3301, 33/F, The Center 99 Queen's Rd., Central.

Monday, September 29, 2008

Bukber



Bukber atm n x atm unit citi... ada Irene, Firman, Ali, Indra, Shurie, Jack bannon n Elmoet.. 27 sep 08.. Skydining, Plangi, Radja Ketjil...

Friday, August 22, 2008

Ted Kaczynski

Gag sengaja baca blog akhirnya nyangkut di blog idefix makassar dan membaca cepen yg berjudul "kapalnya orang-orang tolol", terasa flashback dengan keindahan di jaman sebelum murtad kiri.. so gag ada salahnya kita baca karya Ted yang merupakan orang jenius dengan pemikiran yg radikal... so inilah UNABOMBER... selamat menikmati....

"KAPALNYA ORANG-ORANG TOLOL "

oleh : Ted Kaczynski (1999)

Pada suatu ketika, seorang kapten dan para perwira dari sebuah kapal merasa yakin atas perjalanan mereka mengarungi lautan, penuh percaya diri dan bangga dengan diri mereka sendiri, sehingga mereka menjadi gila. Mereka membelokkan kapal mereka ke utara dan berlayar hingga mereka berpapasan dengan gunung-gunung es dan gumpalan-gumpalan es terapung yang berbahaya, dan mereka tetap berlayar ke utara menuju perairan yang semakin berbahaya, semata-mata demi memberikan kesempatan pada diri mereka sendiri untuk melakukan perbuatan-perbuatan pelayaran yang jauh lebih brilian.
Sebagaimana kapal tersebut mencapai garis lintang yang semakin tinggi, para penumpang dan awak kapal semakin merasa tak nyaman. Mereka mulai berselisih di antara mereka sendiri dan mengeluhkan kondisi-kondisi hidup mereka.

“Aku menggigil,” ujar seorang jurumudi, “Seakan inilah pelayaran terburuk yang pernah aku lakukan. Dek penuh dengan es; saat aku melongok keluar, angin menusukku seperti pisau menembus jaketku; setiap saat aku menghindari karang aku harus menggerakkan seluruh jemariku yang membeku; dan untuk semua itu aku hanya mendapatkan lima shilling per bulan yang menyedihkan!”
“Kau pikir apa yang kamu terima itu buruk!” ujar seorang penumpang perempuan, “Aku tidak bisa tidur di malam hari karena dingin. Para perempuan di kapal ini tidak mendapatkan selimut sebanyak yang didapatkan para lelaki. Hal ini tidak adil!”
Seorang kelasi Meksiko menimpali, “¡Chingado! Aku hanya mendapatkan setengah dari upah para pelaut Anglo. Kami membutuhkan banyak makanan agar menjaga tubuh kami agar tetap hangat di tengah iklim seperti ini, dan aku tidak mendapatkan jatahku; para Anglo mendapatkan lebih banyak. Dan yang paling buruk dari semua hal tersebut adalah bahwa mereka selalu memberi perintah padaku dalam bahasa Inggris, bukannya Spanyol.”
“Aku memiliki lebih banyak alasan untuk mengeluh dibanding siapapun juga,” ujar seorang kelasi Indian Amerika, “Apabila para muka pucat tidak merampok tanah-tanah leluhurku, aku tak akan berada di atas kapal ini, di sini di antara gunung es dan angin Arctic. Aku akan hanya mendayung kano di sebuah danau yang indah dan tenang. Aku layak diberi kompensasi. Dan pada akhirnya, sang kapten harus membiarkanku ikut bermain judi agar aku bisa mendapatkan uang.”

Seorang homoseks turut berkata, “Kemarin seorang perwira pertama menghinaku karena aku melakukan oral seks. Aku berhak melakukan oral seks tanpa harus mendapatkan penghinaan.”

“Bukan hanya manusia yang diperlakukan tak adil di atas kapal ini,” seling seorang penyayang binatang yang berada di antara para penumpang, suaranya gemetar penuh kemarahan, “Kenapa, minggu lalu aku melihat perwira kedua menendang anjing kapal ini dua kali.”

Salah seorang dari para penumpang adalah seorang profesor universitas. Dengan meremas-remas tangannya, ia menyatakan, “Semua ini mengerikan! Tak bermoral! Rasisme, seksisme, homofobia dan pengeksploitasian kelas pekerja! Ini adalah diskriminasi! Kita harus memiliki keadilan sosial: upah yang setara bagi kelasi Meksiko, upah lebih tinggi bagi semua kelasi, kompensasi bagi Indian, jumlah selimut yang sama bagi para perempuan, sebuah hak yang dijamin untuk melakukan oral seks, dan tak ada lagi tendangan terhadap anjing.”
“Ya, ya!” seru para penumpang. “Aye-aye!” seru para awak kapal. “Ini semua adalah diskriminasi! Kita harus menuntut hak-hak kita!”
Seorang awak kabin berdehem.

“Ehm. Kalian semua memiliki alasan-alasan yang bagus untuk dikeluhkan. Tetapi bagiku tampaknya apa yang harus kita lakukan adalah memutar kapal ini dan berlayar kembali menuju selatan, karena apabila kita terus berlayar ke utara sudah pasti cepat atau lambat kita akan tenggelam, dan kemudian, upah kalian, selimut kalian, hak kalian untuk melakukan oral seks, tak akan berguna lagi, karena kita semua tenggelam.”
Tetapi tak seorangpun yang memperhatikan dirinya, karena ia hanyalah seorang awak kabin.

Sang kapten dan para perwira, dari stasiun mereka di atas dek buritan, telah melihat dan mendengarkan. Kini mereka tersenyum dan berkedip pada sesamanya, dan dengan satu gerakan saja dari sang kapten, seorang perwira ketiga turun dari atas dek buritan, melangkah menuju ke tempat di mana para penumpang dan awak kapal berkumpul, sambil menembus kerumunan. Ia memasang mimik muka serius di wajahnya dan lantas berkata, “Kami para perwira menyatakan bahwa beberapa hal yang tak termaafkan sedang terjadi di kapal ini. Kami tidak menyadari seberapa buruk situasinya hingga kami mendengar keluhan-keluhan kalian. Kami adalah orang-orang yang beritikad baik dan ingin melakukan tindakan-tindakan yang benar bagi kalian. Tetapi, yah, sang kapten cenderung konservatif dan melakukan caranya sendiri, dan mungkin harus sedikit didorong dulu sebelum ia membuat beberapa perubahan-perubahan yang substansial. Menurut pendapatku pribadi, apabila kalian memprotes dengan giat-tetapi dengan tetap damai dan tanpa melanggar aturan-aturan di atas kapal ini-kalian akan menggoyangkan sang kapten dari kebekuannya dan memaksanya agar mengurusi masalah-masalah yang baru saja kalian keluhkan.”

Setelah mengatakan hal tersebut, perwira ketiga tersebut kembali ke atas dek buritan. Sebagaimana ia pergi, para penumpang dan awak kapal berseru kepadanya, “Moderat! Reformis! Liberal yang sok baik! Kakitangan kapten!” Tetapi mereka melakukan juga apa yang diucapkan sang perwira. Mereka berkumpul di sebuah sisi kapal di hadapan dek buritan, meneriakkan hinaan-hinaan terhadap para perwira dan mengajukan tuntutan untuk hak-hak mereka, “Aku ingin upah lebih tinggi dan kondisi-kondisi kerja yang lebih baik,” seru jurumudi. “Jumlah selimut yang sama bagi perempuan,” seru sang penumpang perempuan. “Aku ingin menerima perintah dalam bahasa Spanyol,” seru sang kelasi Meksiko. “Aku ingin mendapatkan hak untuk mengikuti permainan judi,” seru sang kelasi Indian. “Aku tidak ingin dihina,” seru sang homoseks. “Tak ada lagi yang menendang anjing,” seru sang penyayang binatang. “Revolusi sekarang juga,” seru sang profesor.

Sang kapten dan para perwira berkumpul dan melakukan rapat selama beberapa menit, saling berkedip, mendengus dan tersenyum beberapa saat antara satu sama lain. Kemudian sang kapten melangkah ke depan dek buritan dan, dengan memperlihatkan itikad baiknya, menyatakan bahwa upah sang kelasi yang cakap akan dinaikkan sebanyak enam shilling per bulan; upah kelasi Meksiko akan dinaikkan sebanyak dua pertiga dari kelasi Anglo, dan perintah untuk menjalankan kapal akan diucapkan dalam bahasa Spanyol; para penumpang perempuan akan menerima tambahan satu selimut; kelasi Indian akan diperbolehkan untuk bermain judi setiap Sabtu malam; sang homoseks tak akan dihina selama ia tetap melakukan oral seks di tempat yang tertutup; dan anjing tak akan ditendang kecuali anjing tersebut melakukan tindakan yang benar-benar nakal, seperti mencuri makanan dari dapur.

Para penumpang dan awak kapal merayakan keputusan-keputusan tersebut sebagai sebuah kemenangan besar, tetapi keesokan harinya mereka kembali merasa tak puas.
“Enam shilling per bulan itu terlalu sedikit, dan jari-jariku masih membeku saat aku menjalankan kapal,” umpat sang juru mudi. “Aku masih tidak mendapatkan upah yang sama dengan para kelasi Anglo, ataupun makanan yang cukup untuk iklim yang seperti ini,” ujar sang kelasi Meksiko. “Kami perempuan masih tidak mendapat cukup selimut untuk membuat badan kami hangat,” ujar sang penumpang perempuan. Para kelasi dan penumpang lain menyuarakan keluhan-keluhan yang serupa, dan sang profesor mengambil kesimpulan dari semuanya.

Saat mereka semua telah selesai berbicara, sang awak kabin berkata-kali ini dengan suara lebih keras sehingga yang lain tak akan lagi tak memperhatikannya.
“Memang sangat buruk apabila anjng tersebut ditendang hanya karena mencuri sedikit roti dari dapur, dan apabila para perempuan tidak mendapatkan jumlah selimut yang setara, dan sang jurumudi membeku jemarinya, dan aku juga tidak melihat alasan mengapa homoseks tidak boleh melakukan oral seks kapanpun ia mau. Tetapi perhatikan seberapa tebal gunung-gunung es sekarang, dan bagaimana hembusan angin semakin kencang dan semakin kencang! Kita harus mengubah arah kapal ini kembali ke selatan, karena apabila kita tetap meluncur ke utara kita akan menabrak dan tenggelam.”
“Oh ya,” ujar sang homoseks, “Bukankah mengerikan apabila kita terus berlayar ke utara. Tetapi mengapa aku harus melakukan orang seks di tempat tertutup? Mengapa aku harus mendapat penghinaan? Bukankah aku setara dengan orang lainnya?”
“Berlayar menuju utara memang mengerikan,” ujar sang penumpang perempuan, “Tetapi tidakkah kau lihat? Itu alasannya mengapa perempuan membutuhkan lebih banyak selimut agar tetap hangat. Aku menuntut jumlah selimut yang setara bagi perempuan, sekarang juga!”

“Cukup benar,” ujar sang profesor, “Bahwa berlayar ke utara memberikan kesulitan-kesulitan pelayaran yang lebih besar bagi kita semua. Tetapi mengubah arah haluan ke selatan jelas tidak realistis. Engkau tak dapat mengembalikan waktu. Kita harus bersikap dewasa dalam berurusan dengan situasi seperti ini.”
“Lihat,” ujar sang awak kabin, “Apabila kita membiarkan empat orang gila di dek buritan itu menjalankan apa yang mereka mau, kita semua akan tenggelam. Apabila kita dapat membawa kapal ini keluar dari bahaya, maka barulah kita bisa mulai khawatir tentang kondisi-kondisi kerja, selimut bagi para perempuan, hak untuk melakukan oral seks. Tetapi pertama-tama kita harus membuat kapal ini berbalik arah. Apabila beberapa dari kita bekerjasama, membuat rencana dan memperlihatkan sedikit keberanian, kita dapat menyelamatkan diri kita semua. Tidak perlu terlalu banyak-enam atau delapan orang saja cukup. Kita dapat mengambil alih buritan, menyingkirkan mereka dari posisinya, dan membelokkan kapal ke arah selatan.”
Sang profesor mendenguskan hidungnya dan bersuara keras, “Aku tidak percaya pada kekerasan. Itu tak bermoral.”

“Sangat tidak etis untuk menggunakan kekerasan,” ujar sang homoseks.
“Aku takut pada kekerasan,” ujar sang penumpang perempuan.
Sang kapten dan para perwira telah melihat dan mendengarkan selama beberapa saat. Dengan sebuah sinyal dari sang kapten, perwira ketiga melangkah turun ke dek utama. Ia melangkah menuju ke arah para penumpang dan awak kapal, berkata pada mereka bahwa masih juga banyak masalah di atas kapal.
“Kita telah membuat beberapa kemajuan,” ujarnya, “Tetapi masih banyak yang harus dilakukan. Kondisi-kondisi kerja bagi jurumudi masih sulit, kelasi Meksiko masih mendapat upah yang tak setara dengan kelasi Anglo, para perempuan masih juga tidak mendapatkan selimut yang sama banyak dengan para lelaki, permainan judi Sabtu malam bagi sang Indian juga masih berupa kompensasi yang jauh dari cukup atas tanahnya yang hilang, sama sekali tak adil bagi homoseks apabila ia hanya boleh melakukan oral seks di tempat tertutup, dan anjing itu masih juga ditendang.

“Aku pikir sang kapten harus didorong lagi. Akan sangat membantu apabila kalian menyelenggarakan protes lagi-selama tidak dengan kekerasan.”
Sebagaimana sang perwira ketiga berjalan kembali ke buritan, para penumpang dan awak kapal mengeluarkan hinaan-hinaan padanya, tetapi mereka juga tetap menjalankan apa yang sang perwira katakan dan berkumpul di depan buritan untuk melakukan protes lagi. Mereka berseru dan mengoceh serta mengacungkan kepalan tangan mereka, dan bahkan mereka juga melemparkan sebuah telur busuk pada sang kapten (yang mana dengan lihai dielakkannya).

Setelah mendengarkan keluhan-keluhan mereka, sang kapten dan perwira berkumpul dan melakukan sebuah rapat, yang mana selama rapat mereka saling berkedip dan meringis dengan sesamanya. Kemudian sang kapten melangkah ke depan dek buritan dan menyatakan bahwa sang jurumudi akan diberi sarung tangan agar jemarinya tetap hangat, kelasi Meksiko akan menerima upah yang setara dengan tiga per empat upah kelasi Anglo, para perempuan akan mendapatkan tambahan selimut, kelasi Indian diperbolehkan berjudi pada Sabtu malam dan Minggu malam, sang homoseks diperbolehkan melakukan oral seks di manapun setelah hari gelap, dan tak ada seorangpun yang boleh menendang anjing tanpa seijin kapten kapal.

Para penumpang dan awak kapal bergembira atas kemenangan revolusioner besar ini, tetapi keesokan harinya mereka kembali merasa tak puas dan mulai menggerutu atas kesulitan-kesulitan yang sama dalam pelayaran tersebut.
Kali ini sang awak kabin menjadi marah.

“Kalian tolol!” teriaknya, “Tidakkah kalian lihat apa yang sang kapten dan para perwiranya lakukan? Mereka terus membuat kalian berpikir pada kesialan-kesialan tak penting seperti selimut dan upah dan anjing yang ditendang sehingga kalian tidak akan berpikir tentang apa yang sebenarnya salah dengan kapal ini-bahwa kapal ini terus berlayar semakin dan semakin jauh ke utara dan kita semua akan tenggelam. Apabila saja beberapa dari kalian sadar, bekerjasama, dan mengambil alih buritan, kita dapat memutar arah kapal ini dan menyelamatkan kita semua. Tapi semua yang kalian lakukan hanyalah mengeluhkan isu-isu remeh seperti kondisi-kondisi kerja dan permainan judi dan hak untuk melakukan oral seks.”

Para penumpang dan awak kapal mulai naik darah. “Menyedihkan!” seru sang Meksiko, “Apakah pikirmu memang wajar kalau aku hanya mendapatkan tiga per empat upah seorang kelasi Anglo? Bukankah itu menyedihkan?”
“Bagaimana bisa engkau menyebut kesialanku ini tidak penting?” seru sang homoseks, “Tidakkah engkau tahu bahwa dihina itu sangat menyakitkan?”
“Menendang anjing itu bukanlah sebuah isu yang remeh!” seru sang penyayang binatang, “Hal tersebut tak berperasaan, kejam dan brutal!”
“Baiklah kalau begitu,” jawab sang awak kabin, “Isu-isu tersebut tidak remen dan penting. Menendang anjing adalah tindakan yang kejam dan brutal, serta sangat menyakitkan kalau dihina. Tetapi dibandingkan dengan masalah utama kita-dibandingkan pada fakta bahwa kapal kita masih mengarah ke utara-kesialan-kesialan kalian menjadi sesuatu yang remeh dan tak penting, karena apabila kita tidak sesegera mungkin mengubah arah kapal ini, kita semua akan tenggelam.”

“Fasis!” ujar sang profesor.
“Kontra-revolusioner!” ujar sang penumpang perempuan. Dan seluruh penumpang serta awak kapal saling berbicara di antara mereka sendiri, menyebut sang awak kabin sebagai seorang fasis dan kontra-revolusioner. Mereka mendorong sang awak kabin ke pinggir dan kembali menggerutu tentang upah, tentang selimut bagi para perempuan, dan tentang hak untuk melakukan oral seks, dan juga tentang bagaimana anjing harus diperlakukan.
Kapal tersebut tetap berlayar ke arah utara, dan setelah beberapa saat, kapal tersebut terjepit hingga hancur di antara dua buah gunung es dan semua orang tenggelam.

The End.





Theodore John Kaczynski (born May 22, 1942), also known as the Unabomber, is an American mathematician and social critic who carried out a campaign of bombings and mail bombings. Kaczynski was born in Chicago, Illinois, and was considered a genius at a young age. He attended Harvard University, and earned a Ph.D. in mathematics from the University of Michigan specializing in geometric function theory. He became an assistant professor at the University of California, Berkeley, at age 25, but resigned two years later. In 1971, he then moved to a remote cabin in Lincoln, Montana. From 1978 to 1995, Kaczynski sent bombs to targets including universities and airlines.

On April 24, 1995, Kaczynski sent a letter to The New York Times, promising "to desist from terrorism" if The New York Times or The Washington Post published his manifesto. In his Industrial Society and Its Future (also called the "Unabomber Manifesto"), he argued that his actions were an extreme but necessary tactic to attract attention to the erosion of human freedom necessitated by modern technologies requiring large-scale organization.

The Unabomber was the target of one of the most expensive investigations in the Federal Bureau of Investigation's (FBI) history. Before Kaczynski's identity was known, the FBI used the handle "UNABOM" ("UNiversity and Airline BOMber") to refer to his case, which resulted in the media calling him the Unabomber. Despite the FBI's efforts, he was not caught as a result of this investigation. Instead, his brother recognized Ted's style of writing and beliefs in the manifesto and tipped off the FBI. To avoid the death penalty, Kaczynski entered into a plea agreement, under which he pled guilty and was sentenced to life in prison with no possibility of parole.

Thursday, August 21, 2008

DoughNuts Part II ...

Sebelumnya saya minta maaf kpd Pak Marsel karena telah me-publish dulu baru minta ijin.. (Sorry Pak). Dan berikut ini tanggapan dan klarifikasi langsung dari Pak Marsel yang telah melakukan testing terhadap donat2 ini...

Warm Regards,
XPX
====================================

Wah, Pak Presiden masih ingat saja dengan obrolan sambil lalu beberapa waktu lewat. Karena saya dijawil-jawil, terpaksa deh simpanan saya yang sedianya akan saya publikasikan November depan, saya publikasikan sekarang:
percobaan donat terawet!!!

Sebenarnya percobaan donat saya asal mulanya tidak sengaja. Suatu saat istri saya membelikan donat Dunkin buat anak saya yang TK. Ditaruh di meja makan, masih dalam kantong kertas Dunkin, terus lupa dimakan.
Kira-kira seminggu kemudian baru donat ini 'ditemukan' lagi. Yang mengejutkan adalah donatnya masih utuh, tidak berjamur, glaze/gulanya juga masih cantik, hanya rotinya sedikit lebih keras meski masih bisa digigit/dikunyah.

Sejak itu tiap kali ada donat gratisan atau dekat-dekat toko donat saya menyisakan 1/membeli 1 untuk percobaan.

Metoda percobaannya juga sederhana, tidak ilmiah benar:
- donat diambil dari kemasan asli, saya masukkan ke kantong plastik bekas label Tom & Jerry
- kantong dilipat tidak distaple (udara masih bocor, memberi kesempatan busuk)
- kemudian saya beri label tanggal perolehan donat
- saya biarkan di kabinet kerja saya di ruang terbuka, tidak disimpan khusus di kulkas
- ruangan kantor pada jam kerja berpendingin, lewat jam kerja, sabtu & minggu tanpa pendingin ruangan
- sesekali ditengok dan dipotret.

Terlampir foto donat, keadaan terakhir.


Berikut beberapa hal mengejutkan yang saya peroleh, urut berdasarkan awetnya.
1. Donat JCo, dibeli 26 Nov 2007 sampai sekarang masih empuk dan tidak berjamur. Glaze (taburan gula) di atasnya sudah lumer lama tapi penampilan masih tetap oke. Kalau saja saya tega memberikan donat ini pada anak jalanan, pasti kemakan, wong bentuk dan tekstur masih donat koq.

2. Donat Dunkin, dibeli 26 Nov 2007 sampai sekarang tidak berjamur dan hanya berubah agak keras. Glaze (gula) warna merah jambunya sudah menempel di plastik, tapi rotinya masih empuk membal. Yang berpengalaman makan donat tahu bahwa ini donat sudah beberapa hari, tapi siapa sangka sudah 9 bulan.

3. Donat Country Style saya peroleh 19 Nov 2007 sampai sekarang tidak berjamur, berubah keras sekali. Glazenya masih tetap cantik tapi karena keras, tidak bisa digigit.

4. Donat Q-Biq perolehan 13 Jun 2008, rusak glazenya dan muncul jamur pada rotinya dalam jangka kurang dari 1 minggu Meskipun masih berbentuk segi 4 (sesuai identitas q-biq) tapi dari penampilan yang rusak dan berjamur, sudah tidak layak makan. Yang mengherankan, meski berjamur, donat ini tidak habis dimakan jamurnya (lihat no. 6 di bawah).

5. Donat iCrave, perolehan 22 Jan 2008, rusak glaze dan rotinya berjamur dalam 2 (atau 3 hari). Selain berjamur, juga timbul bau yang tidak sedap bukti proses pembusukan. Beda dengan Q-Biq yang berjamur tapi rotinya masih relative berbentuk kotak, roti donat iCrave juga mulai hancur meski tidak semuanya hancur.

6. Donat kentang Fresco, beli 24 Feb 2008, hancur lebur dalam 2 hari. Dalam 1 minggu massa yang tersisa dari donat ini sangat sedikit, plastiknya melepes. Ini donat yang dijual di ITC BSD di kedai kecil-kecil seputar food
court. Harganyapun paling murah, kalau tidak salah rp 3000 / buah dan pilihannya cuma 1 macam itu.

Yang belum saya coba karena beberapa alasan (belum ada yang memberi / tempatnya jauh / belum nemu tokonya) diantaranya donat Krispy Kreme, donat Jesslyn Cake, American Donut dll dari toko roti lain.

Catatan: saya tidak kenal dengan satupun dengan pemilik/pegawai diantara merk donat yang saya sebutkan di atas, juga saya tidak punya masalah/dendam dengan salah satu pemilik merk diatas. Jadi percobaan ini murni didasari keingintahuan dipicu dari donat Dunkin yang awet seminggu. Kenyataannya ternyata Dunkin ada temannya, malah ada yang lebih hebat.

Setiap kali ada penambahan donat, saya buat fotonya + koran Kompas edisi hari itu, supaya ada bukti. Foto yang saya lampirkan ini adalah foto terbaru. Sampai saat ini sampel donat ini belum saya buang.

Ada salah seorang teman dari salah satu kontraktor di kantor yang mengikuti percobaan saya dari awal, dan tertarik juga melihat kenyataan donat awet ini. Dia memuatnya di

http://veganlion13. blogspot. com/2008/ 08/dognuts. html

Gerai donat iCrave di Pacific Place tempat saya membeli sampel ini sudah berbulan-bulan tutup. Saya tidak tahu apakah donat merk Fresco masih ada di ITC. Tapi adalah menyedihkan bahwa donat yang termasuk bagus (berjamur dengan cepat) ternyata tokonya juga cepat gulung tikar.

Adakah yang bisa menerangkan kenapa JCo bisa awet empuk begitu? Pelajaran apa yang bisa ditarik?

Salam,
Marsel.